Akio Toyoda di depan mobil tanpa sopir e-Palette yang ditampilkan di Tokyo Motor Show. Foto: Toyota
Tokyo - Masyarakat dunia dihadapkan dengan berbagai jenis automasi. Segala hal yang biasanya harus dilakukan oleh manusia mulai tergantikan oleh robot yang memiliki kecerdasan buatan, tak terkecuali di industri otomotif. Mobil tanpa sopir sudah makin banyak dikembangkan oleh produsen.
Dengan tren seperti ini banyak yang mengkhawatirkan bahwa suatu saat robot akan mendominasi manusia seperti yang terjadi di film-film fiksi. CEO dan Presiden Toyota, Akio Toyoda mengakui adanya kekhawatiran ini.
"Bagaimana Toyota merespons pada perubahan seperti ini? Petunjuknya saya rasa bisa ditemukan di sejarah para pendahulu kami. Toyota Production System punya petunjuknya. Akar Toyota ditemukan pada mesin tenun otomatis yang diciptakan oleh Sakichi Toyoda. Fitur paling utama pada mesin itu adalah jika satu utas benang putus, mesin tenun langsung otomatis berhenti. Dengan demikian fitur itu mencegah terjadinya produk yang cacat. Tapi hal itu berdasarkan pemikiran bahwa manusia sejatinya tidak boleh menjadi pengawas mesin," ujar Toyoda.
"Di Toyota kami menyebutnya automasi dengan orang, atau automasi cerdas. Saya rasa dengan proses automasi yang kian canggih, kemampuan manusia akan semakin diuji," ujarnya.
Akio Toyoda Foto: Toyota
Seiring dengan kemajuan zaman dan automasi tadi, Toyota mengubah model bisnisnya dari perusahaan mobil konvensional menjadi perusahaan mobilitas yang menyediakan layanan mobilitas untuk semua orang.
Orang tua sampai penyandang disabilitas pun bakal lebih mudah mendapatkan layanan mobilitas Toyota tanpa harus perlu nyetir.
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar