Diberitakan Reuters, setidaknya 15.000 massa termasuk pesepeda melakukan demonstrasi itu. Massa memprotes mobil SUV yang dianggap sebagai simbol penyumbang polusi tinggi.
"Stop SUV," "SUV tidak keren," dan "Kami tidak bisa mengganti paru-paru kami," begitu tulisan di spanduk para demonstran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pameran otomotif ini mewakili abad yang lalu. Kami ingin masa depan menjadi milik bus, kereta api, dan sepeda. Kami tidak ingin lebih dari SUV dan mobil besar ini yang banyak dipakai," kata Christoph Bautz, director of Campact Group pembawa acara tersebut.
Saat pembukaan pameran, Greenpeace memasang balon hitam besar dengan tulisan CO2 di depan lokasi pameran. Itu merupakan bentuk protes terhadap industri kendaraan yang masih membuat kendaraan beremisi.
"Produsen mobil harus berhenti (memproduksi) mobil-mobil besar ini dan berhenti memproduksi mesin pembakaran internal," kata Benjamin Stephan, seorang militan di Greenpeace.
'Sand im Getriebe' salah satu kelompok pejuang lingkungan yang terkenal radikal di Jerman menyerukan penghentian total penggunaan mobil. Mereka siap untuk mengambil semua tindakan legal maupun ilegal untuk membuat suara mereka didengar.
"Industri otomotif berada di bawah tekanan, tidak lagi mendapat dukungan dari masyarakat seperti yang terjadi beberapa tahun yang lalu," jelas Tina Velo, juru bicara 'Sand im Getriebe'.
Setelah di pameran otomotif Frankfurt Motor Show, Berlin menjadi lokasi selanjutnya untuk unjuk rasa. Panggilan untuk protes telah diumumkan di banyak kota di Jerman.
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah