Namun itu baru sekedar perhitungan. Seperti yang disampaikan Direktur Pengendalian Pencemaran Udara KLHK RI, Dasrul Chaniago, bahwa perhitungan tersebut hasil dari kerjasama dengan Universitas Indonesia (UI).
Baca juga: Motor Dilarang Lewat Trotoar! |
"Jakarta hitungan cepat dengan UI itu bisa 60 persen tapi dengan jangka waktu 30 tahun," ujarnya kepada wartawan, di ICE BSD, Tangerang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk kesiapan tempat pengisian bahan bakar standar euro4 sendiri kata Dasrul, Pertamina sudah menyiapkannya. Namun memang masih ada daerah yang belum terjamah.
"Pom bensin Pertamina tiga minggu lalu, tapi kan sekarang sudah berkembang itu 791. Dua bulan lalu 350 jadi cukup cepat. Tiga minggu lalu kalimantan dan Papua yang belum ada. Tapi nggak tahu sekarang karena kan berkembang ya. Pertamina juga lihat pasarnya mobil, ya kan takutnya dia jualan malah nggak ada yg beli," papar Dasrul. (khi/dry)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP