Mau Miliki Kendaraan Euro6, Ini Salah Satu Caranya

Laporan dari GIIAS 2016

Mau Miliki Kendaraan Euro6, Ini Salah Satu Caranya

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 18 Agu 2016 18:27 WIB
Foto: Istimewa (Nala Edwin)
Tangerang - Saat pemerintah masih berkutik untuk menghadirkan bahan bakar Euro4. Rupanya masih ada satu cara agar bisa mengendarai mobil ramah lingkungan dengan standar Euro6, meski bahan bakar Euro4 belum hadir di Indonesia. Yaitu dengan menggunakan bahan bakar gas.

Seperti yang disampaikan teknisi Autogas, Dedi, kepada detikOto. Dirinya menuturkan kendaraan bahan bakar gas merupakan solusi untuk bisa mendapatkan kendaraan yang ramah lingkungan. Terlebih bahan bakar gas bisa lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar minyak.

"Mengubah kendaraan bahan bakar bensin menjadi gas bisa menjadi solusinya mas dan akan menghasilkan emisi gas buang yang sangat rendah karena bisa setara Euro6. Selain itu, meski menggunakan tabung. Hal ini terbilang aman, karena kami sudah menggunakan teknologi dari Italia," kata Dedi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi mengatakan Autogas menjamin, kendaraan ramah lingkungan berbahan gas atau kendaraan berbahan bakar bensin yang diubah menjadi gas akan aman. Karena sistem akan membaca jika ada sesuatu yang bocor atau membahayakan.

"Injector rail akan tertutup dengan sendirinya, dan sensor akan berbunyi jika terjadi kebocoran. Dan mobil tidak akan menggunakan bahan bakar gas lagi. Sehingga konventer kit bahan bakar minyak ke gas ini sangat aman," ujarnya.

"Untuk mengubah ini, terbilang murah jika dibandingkan manfaatnya dan dihitung jangka waktu panjang. Konverter Kit kita itu dibanderol mulai Rp 14,5 juta, dan konsumen akan mendapat penggantian reducer, filter, injector rail, changeover switch, gas ecu, CNG filling valve, CNG tank, cylinder valve," tambahnya.

Autogas Indonesia memberikan garansi tabung komposite karbon yang bisa digunakan untuk tipe dan jenis mobil apa pun ini selama 1 tahun. Garansi ini didukung jaringan service yang tersedia di Karawaci, BSD, Palembang, Surabaya dan akan menyusul kemudian di Bali.

"Pengguna kami sudah sangat banyak mas, bisa mencapai 1.000 mobil. Hitung saja semuanya kendaraan umum dan kendaraan pribadi yang sudah menggunakannya," katanya. (lth/ddn)

Hide Ads