Menurut Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan, dari sisi industri otomotif penerapan Euro4 sudah siap. Tinggal pemasok bahan bakarnya yang perlu menyiapkan bahan bakar yang sesuai dengan standar Euro4. Untuk itu, Putu mengatakan pihaknya akan segera berdiskusi bersama Pertamina untuk membahas hal ini.
"Kami harus duduk bareng dengan Pertamina apakah mungkin revitalisasi kilang di pertamina itu dipercepat. Nah ini yang akan kami bicarakan dengan pihak Pertamina," kata Putu saat mengelilingi arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 di ICE, Tangerang, Kamis (11/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan bicarakan. Secara informal sudah kita bicarakan. Tapi dengan adanya instruksi dari Wapres, kami akan buat pertemuan dengan Pertamina, secepatnya," kata Putu.
Sayang, Putu belum bisa menjawab kapan kira-kira standar emisi Euro4 diterapkan. Namun menurutnya, Euro4 akan diterapkan sebelum 2023.
"Kami belum tahu kapan bisa diterapkan. Tapi tadi Pak Wapres minta dipercepat, sebelum 2023," ujar Putu.
Pertamina sebelumnya mengatakan tengah mempercepat produksi bahan bakar dengan standar Euro4. Dana investasi US$ 5 miliar disiapkan Pertamina untuk membangun kilang produksi.
"Saat ini kita sedang bangun tahap 1 kilang di Balikpapan. Ditargetkan tahun 2019 selesai. Tahap selanjutnya di Cilacap. Untuk investasi satu kilang minyak US$ 5 miliar," ujar Vice President for Corporate Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro.
(rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Inikah Calon Mobil Nasional Indonesia yang Disebut Prabowo Bakal Ada Tiga Tahun Lagi?
Curhat Prabowo Sudah Lama Nggak Nikmati Alphard, Tiap Hari Naik Maung
Kakorlantas: Bayar Pajak Kendaraan Semudah Beli Pulsa