Pelajaran dari Kecelakaan Maut saat Contraflow di KM 58 Tol Cikampek

Pelajaran dari Kecelakaan Maut saat Contraflow di KM 58 Tol Cikampek

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 08 Apr 2024 16:37 WIB
Petugas mengevakuasi bangkai kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Kecelakaan yang  melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA FOTO/Awaludin/Ak/nz
Kecelakaan di KM 58 Tol Cikampek Foto: ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Jakarta -

Kecelakaan maut yang melibatkan Gran Max, Bus Primajasa, dan Terios terjadi di Tol Cikampek KM 58, Senin (8/4/2024) pukul 08.15 WIB. Belajar dari peristiwa tersebut, simak bahaya yang mengintai saat rekayasa lalu lintas berupa contraflow.

Diberitakan detikcom sebelumnya, Gran Max yang berada di jalur contraflow hendak menepi di bahu jalan, dan masuk ke jalur berlawanan yang mengarah ke Jakarta.

Kemudian sebuah bus dari arah Cikampek tak bisa menghindari kendaraan Gran Max itu, hingga akhirnya terjadi kecelakaan sampai mobil Gran Max terbakar. Kemudian kendaraan Terios menabrak bus dan Gran Max hingga mobil itu ikut terbakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belajar dari peristiwa tersebut, sebenarnya contraflow biasa digunakan untuk rekayasa lalu lintas pada arus mudik lebaran. Sistem contraflow adalah sistem rekayasa lalu lintas yang mengharuskan pengendara melalui jalur berlawanan arah.

Nah sistem rekayasa lalu lintas ini membuat keadaan dimana kendaraan menggunakan tambahan lajur yang diambil dari lajur dengan arah yang berlawanan. Pada umumnya, penerapan contraflow di jalan raya diikuti dengan arahan dari polisi sebagai pihak yang berwenang mengatur lalu lintas untuk dapat mengurangi kemacetan.

ADVERTISEMENT

Demi keamanan, berikut ada sejumlah bahaya yang mengintai saat menjalankan contraflow, seperti yang diungkap Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana.

Contraflow umumnya lebih lancar dan laju kendaraan lebih konstan. Hal ini bisa memicu highway hypnosis lantaran terus menerus melakukan kondisi monoton, imbasnya pengemudi bisa melakukan kesalahan.

"Ya bisa (highway hypnosis) untuk itu idealnya hanya 25 kilometer (maksimal contraflow), atau sekalian rekayasa one way," kata Sony kepada detikcom, Senin (8/4/2024).

Highway hypnosis diketahui sebagai kondisi yang terjadi ketika kesadaran pengemudi menurun akibat perjalanan yang monoton. Umumnya terjadi ketika berada di jalan tol yang cenderung panjang dan lurus. Walhasil tingkat kewaspadaan menurun.

Situasi membahayakan lain, yakni jika kendaraan mengalami masalah. Potensi buruk terjadi adu banteng makin meningkat.

"Jika selip atau pecah (ban) bisa belepetan ke jalur yang berlawanan," kata Sony.

"Jika kendaraan rusak, nggak ada space untuk berhenti akibatnya macet panjang," tambahnya lagi.

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pengendara perlu mengetahui titik pintu masuk dan keluar. Jika tidak terbiasa dengan contraflow sebaiknya jangan dilakukan.

"Pengemudi yang akan melewati jalur contraflow sebaiknya tidak dilakukan kalau dia tidak terbiasa dan tidak paham lokasi pintu exitnya dimana, jangan sampai nanti arah keluarnya semakin jauh dari tujuannya," ujar Sony.

Biasanya jalur contraflow lebih lancar. Namun hal ini perlu diwaspadai. Pastikan pengemudi bisa memantau kecepatan dengan stabil dan konstan.

"Kalau jam terbangnya masih kurang, belum terbiasa berkendara di contraflow dan tidak bisa memainkan kecepatannya lebih baik hindari dulu," jelas Sony.

Ketiga, pengemudi yang melintasi jalur contraflow jangan sampai keluar jalur.

Keluar jalur ke bagian kanan atau arah berlawanan memungkinkan semakin besarnya kecelakaan adu banteng.

Jalur contraflow memiliki risiko yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jalur utama, hal ini dikarenakan jalur contraflow akan saling berhadapan secara langsung dengan arah sebaliknya. Kedua jalur ini biasanya hanya dibatasi oleh cone pembatas jalan.

"Jalan tol yang satu arah saja memiliki potensi tabrak belakang yang besar, apalagi berhadapan dengan arah yang berlawanan," sebutnya.




(riar/lua)

Hide Ads