Pria ini memberi warna baru dalam daftar panjang kasus kejahatan di jalan raya. Metodenya terbilang berani dan unik, lantaran dia nekat lampu lalu lintas, yang kemudian berencana dijual secara online.
Kasus pencurian lampu lalu lintas ini terjadi pekan lalu. Dikutip dari Antara, pelaku yang berusia 27 tahun melakukan aksinya pada 8 Januari 2022 saat mencuri lampu APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas), atau yang kita kenal sebagai lampu merah.
Pria itu tertangkap setelah mencuri lampu lalu lintas di Simpang Empat Wirosaban, Yogyakarta. Dia diringkus di rumah milik saudaranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu bagaimana bisa pria tersebut mencuri lampu lalu lintas lalu membawanya ke rumah dan kemudian dijual secara online?
Menurut keterangan petugas kepolisian, pelaku ternyata mengaku sebagai petugas Dinas Perhubungan. Menyamar menjadi petugas Dishub dilakukan demi bisa mengelabuhi pemilik jasa angkutan yang dia pakai untuk membawa pulang barang curian.
Saat ditangkap di rumah saudaranya, diketahui kalau si pelaku ternyata sudah berkali-kali melakukan aksinya. Soalnya ada beberapa lampu lalu lintas ditemukan sebagai barang bukti. Diketahui juga si pencuri lampu sudah melakukan aksinya tujuh kali tanpa ketahuan.
Pengamanan Lampu Lalulintas Ditingkatkan
Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta akan meningkatkan pengamanan untuk alat pemberi isyarat lalu lintas atau lampu lalu lintas guna mencegah terulangnya aksi pencurian seperti yang terjadi akhir pekan lalu.
"Pengamanan akan lebih kami tingkatkan. Misalnya, baut-baut di tiang lampu lalu lintas akan dilas supaya permanen sehingga sulit dibongkar," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto di Yogyakarta.
Untuk diketahui, harga paket lampu lalu lintas itu mencapai Rp 15 juta.
"Petugas kami pun tidak bisa selalu menjaga setiap lampu APILL 24 jam setiap hari. Makanya, peningkatan pengamanan lampu lalu lintas akan menjadi perhatian kami. Jika ada yang hilang, akan merugikan negara dan juga pengguna jalan karena pengaturan lalu lintas menjadi tidak optimal," lanjut Windarto.
[Lanjut Halaman Berikutnya: Sampai Diberitakan Media Asing]
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP