Viral di media sosial pengguna e-scooter atau skuter listrik nyaris jadi korban jambret di sekitar Jalan Pamekasan, Menteng, Jakarta Pusat.
Video tersebut dibagikan di salah satu akun instagram @agoez_bandz4. "Sebuah video memperlihatkan detik-detik percobaan penjambretan viral di media sosial. Harap berhati-hati jika meletakkan HP di handlebar (khususnya yang suka di jalan raya)," tulis caption dalam video tersebut.
Mulanya pengguna skuter listrik itu terlihat santai menikmati jalan lengang di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Ketika memasuki Jalan Pamekasan, Menteng tiba-tiba pengendara motor matic memepet dan dengan santainya meraih handphone milik pengguna skuter listrik. Handphone tersebut ditaruh di tengah-tengah setang dengan menggunakan holder.
Untungnya, aksi handphone tersebut gagal. Pembegal HP tak berhasil menarik smartphone yang sepertinya terjepit keras pada holder-nya.
Gagal melakukan aksinya, pejambret itu langsung menggeber motor ke arah Jalan Jenderal Sudirman. Pengguna skuter listrik dan rekannya terlihat berusaha mengejar penjambret itu dengan menambah kecepatan, namun tak berhasil karena motor melaju lebih cepat. Sontak saja kejadian ini menjadi perhatian netizen.
Meski seluruh kejadian terekam kamera, identitas motor tidak diketahui. Pelat nomor kendaraan di sisi belakang sudah dicopot. Pelaku diyakini sengaja melakukan itu supaya tidak teridentifikasi.
"Waspadalah ketika motor sudah tidak ada plat nomornya bukan berarti orangnya males. Tapi ada niat dibalik tidak ada plat nomor," komen seorang warganet.
"Nah bokap gw pernah tuh sama malah holder hpnya kaya gtu cuma bedanya si jambret pake sarung tangan kulit jdi gampang nyomotnya," timpal yang lain.
Pemandangan ponsel ditempel dengan 'gurita' atau dengan holder HP umum dijumpai, tak hanya pada skuter listrik tetapi juga sepeda motor. Hal ini diwanti-wanti karena bisa mengundang bahaya lho.
Dipaparkan oleh salah satu trainer Rifat Drive Labs, Herry Wahyudi beberapa waktu yang lalu, menempelkan handphone di layar speedometer tergolong hal yang berbahaya. Lebih baik, alat komunikasi tersebut disimpan dalam kantong atau tas dan hanya dikeluarkan saat tidak mengemudi lagi.
"Ada lagi hal berbahaya yakni ketika handphone ditempel gitu di speedometer. Itu memancing akan adanya accident. Dijambret," kata Herry kepada wartawan di Gedung Pusat PT Pertamina (Persero) beberapa waktu yang lalu.
Selain itu, perilaku tersebut dapat memecah konsentrasi berkendara. Bila handphone jatuh, tentu kepanikan akan timbul seketika.
"Lebih baik ditaruh di tempat aman. Kalau ingin menggunakannya, berhenti dulu. Jangan malah tidak fokus berkendara. Bisa celaka nanti," ujar Herry.
Simak Video "Catat! Tugas Polantas Tidak Hanya Sebatas Menilang Lho"
[Gambas:Video 20detik]
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kendaraan Hilang Lapor Polisi, Kena Biaya Berapa?
Kapolri Soroti Moge-Mobil Mewah Dikawal: Jangan Terobos Lampu Merah