Media sosial dihebohkan terkait adanya uang elektronik atau e-Toll yang expired karena terlalu lama berada di dalam tol. Terlihat dalam video kartu uang elektronik tidak bisa digunakan di Gardu Tol Otomatis (GTO).
Video tersebut diunggah melalui akun media sosial TikTok @campercar.id. Terlihat mesin menunjukkan tarif Rp 71 ribu, tetapi kartu e-Toll terbaca expired dan kedaluwarsa lebih dari 6 jam.
"gara ketiduran di rest area karena capek perjalanan antar propinsi. E tol kadaluarsa," demikian tulisan dalam video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warganet pun ramai-ramai mengomentari peristiwa tersebut. Banyak yang mempertanyakan kenapa uang elektronik bisa expired di dalam tol, namun beberapa juga membagikan pengalaman yang sama.
"Saya baru tau bisa exp. Gimana maksudnya sih?" komen akun @hai*****
"Jujur baru tw ada expnya etoll. it per perjalanan liatexpnya gmn y?" komen akun @do***
"Sama kayak saya kemarin dari Nganjuk ke Madiun juga gitu gara-gara tidur di rest area ban panas," tambah @donn***
"Biasa itu mah, saya juga sering karena kelamaan di rest area. Tinggal klakson aja minta bantuan petugas. Beres," timpal @arfi***
Benarkah saldo uang elektronik bisa lenyap begitu saja atau hangus jika terlalu lama berada di dalam tol?
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru pernah menjelaskan bahwa terlalu lama di dalam tol bukan berarti uang elektronik terpotong atau bahkan kartu elektronik tidak bisa selamanya. Kartu itu hanya tak bisa digunakan untuk keluar dari tol yang sedang dilalui saja.
"Kami tegaskan bahwa hal itu tidak membuat uang elektronik anda menjadi expired atau tidak bisa digunakan kembali, atau bahkan uang elektronik anda saldonya terpotong," tuturnya dalam keterangan tertulis beberapa waktu yang lalu.
Dia menambahkan, jika kondisi itu terjadi uang elektronik hanya tidak bisa digunakan di Gardu Tol Otomatis (GTO). Sehingga pembayaran dilakukan melalui mesin EDC yang disediakan petugas di luar gerbang tol.
"Dalam hal terjadi kejadian serupa, maka sebagaimana kami tegaskan di atas, uang elektronik tetap ditransaksikan secara manual," tambahnya.
Jasa Marga selaku BUJT sengaja menerapkan hal tersebut dengan tujuan melakukan monitoring atas kendaraan yang melintasi jalan tolnya. Sehingga perusahaan bisa melakukan evaluasi terhadap operasionalnya.
Penerapan batas waktu pun berbeda-beda. Sebagai contoh untuk tol Purbaleunyi maksimal 4 jam.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah