Viral fitur autopilot Tesla Model X 'menyerah' saat berhadapan dengan lalu lintas di Ho Chi Minh, Vietnam. Bagaimana kalau fitur tersebut juga diaktifkan saat melintasi jalan di Jakarta?
CEO Prestige Image Motorcars, Rudy Salim yang mengimpor Tesla ke Indonesia mengatakan sistem autopilot pada Tesla sudah dirancang untuk mengatasi bermacam kondisi di jalan raya.
Fitur autopilot saat ini sudah terpasang di seluruh model Tesla yang dijual di Indonesia. Namun Rudy menekankan fitur ini tidak sepenuhnya lepas sepenuhnya dari kendali pengemudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melakukan training cara penggunaannya (ke pengguna Tesla di Indonesia). Fitur autopilot bukan fitur autonomus, sifatnya harus tetap di asistensi oleh pengemudi," kata Rudy kepada detikoto, Senin (5/4/2021).
Saat fitur autopilot diaktifkan artinya masih dibutuhkan campur tangan dari pengemudi. Untuk diketahui fitur auto pilot pada Tesla menggabungkan beberapa fungsi yang dapat dioperasikan terpisah, yakni traffic-aware cruise control dan auto steer.
Rudy menjelaskan sejatinya fitur autopilot Tesla ini juga bisa digunakan di jalanan Jakarta ketika menghadapi kemacetan seperti yang dilakukan pada Tesla yang tengah viral di Vietnam tersebut.
"Fitur autopilot sebenarnya lebih mirip fitur cruise control yang lebih advance. Bisa di jalan macet dan tol, namun kembali lagi pengemudi harus memegang penuh kendali," ungkapnya.
Salah satu kecanggihan Tesla, dalam Surround View Monitor yang menampilkan benda yang ada di sekeliling mobil, seperti mobil, sepeda motor dan juga manusia.
Pada video autopilot Tesla yang viral itu, jalur terlihat padat. Autopilot masih bergerak maju sedikit dan mencapai kecepatan 6 km/jam untuk lebih dekat dengan kendaraan di depan. Tetapi karena volume kendaraan terus bertambah, sepeda motor juga terlihat tiba-tiba masuk ke jalur Tesla Model X tersebut. Fitur Autopilot itu akhirnya menyerah lalu meminta penggantian manual dari pengemudinya.
Ada dua pesan yang muncul, yakni take over immediately, dan cruise control unavailable. Sesaat kemudian, mobil pun melambat hingga nol kilometer per jam. Sistem bantuan pengemudi tampaknya memutuskan bahwa mobil belum cukup mampu menavigasi jalan yang sibuk seperti itu.
Rudy mengatakan hal yang sama juga bisa saja terjadi saat melintasi jalan yang macet jika kemacetan di Jakarta seperti dalam video tersebut. Namun, kata Rudy, tidak ada yang perlu dikhawatirkan ketika menggunakan sistem bantuan pengemudi.
"Ya mungkin (take over immediately, dan cruise control unavailable seperti di Ho Chi Minh), itu standar safety dan bukan sesuatu yang mengkhawatirkan," tutur Rudy.
Saat Autopilot diaktifkan, mobil mampu berada di dalam jalur secara otomatis, berpindah jalur, mengatur kecepatan mobil, dan mengontrol pengereman saat berkendara di jalan raya.
Rudy mengatakan sistem Autopilot dirancang untuk mendeteksi tangan yang memegang kemudi. Jika belum menyentuh roda kemudi dalam beberapa saat, itu akan mengingatkan Anda secara visual dan suara untuk mengambil kendali. Jika Anda tetap tidak mengambil kendali, mobil akan mulai melambat dengan sendirinya.
Namun pada saat apa saja fitur Autopilot sebaiknya tidak diaktifkan di jalan?
"Jalanan tidak ada marka jalan, pengemudi tidak memegang kemudi lebih dari 30 detik," ungkap Rudy.
Seperti diketahui fitur mengemudi otomatis Tesla, seperti Navigate on Autopilot, lebih mengandalkan kamera dibanding fitur otonom milik produsen lain. CEO Tesla Elon Musk terkenal menolak lidar (sensor jarak dan deteksi cahaya) karena terlalu mahal.
Delapan kamera memberikan visibilitas 360 derajat di sekitar mobil pada jarak hingga 250 meter. Dua belas sensor ultrasonik yang diperbarui melengkapi 'penglihatan' canggih ini, memungkinkan untuk mendeteksi benda keras dan lunak. Radar yang menghadap ke depan memberikan data tambahan tentang kondisi jalan yang mampu melihat dalam kondisi hujan lebat, kabut, debu, bahkan mobil di depan.
Saat ini Tesla tengah mengembangkan Full Self-Driving (FSD). Sistem FSD ini seharusnya bisa mengatasi bermacam kondisi di jalanan yang diklaim lebih baik, fitur ini adalah salah satu proyek terbesar Tesla.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Harga Mobil China Ramai-Ramai Turun, Nilai Jual Jadi Anjlok?