Maksa Lewat Banjir, Mobil Mewah Ini Malah Ngebul

Maksa Lewat Banjir, Mobil Mewah Ini Malah Ngebul

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 25 Jan 2021 12:14 WIB
SUV mogok usai terobos banjir
SUV mogok usai terobos banjir Foto: Viral Hog
Jakarta -

Niat hati ingin menerobos banjir, sebuah mobil SUV Jaguar F-Pace malah mengalami masalah mesin. Peristiwa ini terjadi di Rufford Mill Ford, Nottinghamshare, Inggris.

Dalam video yang dibagikan oleh Viral Hog, sebuah Jaguar F-Pace berkelir hitam langsung masuk ke dalam genangan air. Mobil SUV itu terlihat berusaha menerobos banjir dengan kecepatan penuh.

Gaya dorong mobil membuat gelombang air menutupi kaca hingga kap mesin. Namun sejurus kemudian, saat mendekati sisi jalan lain, SUV itu tiba-tiba berhenti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam deskripsi video mobil tersebut mengalami mesin mati. Pengemudi kemudian berhasil menyalakan mobil SUV itu lagi, namun mesin mobil terdengar lebih kasar dan knalpot mengeluarkan asap putih.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Youtube]



Seperti diketahui, risiko terbesar mobil menerobos banjir adalah water hammer. Kondisi ini adalah ketika air masuk ke ruang bakar dan membuat mesin jebol.

Dijelaskan Head Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM) Didi Ahadi bahwa water hammer mungkin tidak langsung membuat mesin jebol. Ada kondisi mobil mengalami water hammer beberapa waktu setelah menerobos banjir. Gejala awalnya adalah mesin terasa kasar.

"Awalnya mesin kasar. Banyak kejadian dia banjirnya kapan, tiba-tiba jebolnya sekarang, bisa kejadian. Awalnya mesinnya kasar, karena dipaksa lama-lama mesinnya jebol," ujar Didi.

Kalau pun ingin menerobos banjir, sebaiknya pengemudi memerhatikan beberapa aspek keselamatan.

pastikan dulu ketinggian air tidak melebih intake udara mobil. Sebab jika intake udara mobil kemasukan air dipastikan akan menimbulkan gejala water hammer. Maka itu pastikan genangan air yang dilalui, tidak melewati bagian atas ban atau grille depan.

"Setelah itu pastikan melewati banjir dengan perhitungan. Dengan berasumsi ada mobil lain yang datang dari lawan arah, yang bisa menimbulkan gelombang air. Jadi pastikan itu dulu," lanjut Anjar beberapa waktu yang lalu.

"Dan pastikan ketika melewati genangan air, jangan ngebut-ngebut. Karena ini juga bisa menimbulkan gelombang yang berpotensi membuat air tambah tinggi," terang Anjar.

Saat melewati banjir, Anjar menyarankan untuk menggunakan gigi rendah dan ditahan di kecepatan yang konstan. "Dan gas harus jalan terus, karena muffler itu kan ada di belakang ya. Supaya dia kondisinya tetap stabil, mendorong ke belakang," pungkasnya.

Di sisi lain jika sudah mencapai ketinggian lebih dari setengah ban, maka sangat dianjurkan untuk tidak memaksakan diri.

"Batas maksimal paling aman adalah hanya setengah roda dan tidak panjang (jarak tempuhnya)," ujar Instruktur Rifat Drive Labs, Erreza Hardian beberapa waktu yang lalu.




(riar/rgr)

Hide Ads