Seorang pengemudi mobil menerobos banjir dengan kecepatan lumayan tinggi. Akibatnya, mobil itu menciptakan gelombang air cukup besar. Pengemudi mobil itu pun diprotes oleh pengguna jalan sekitar.
Peristiwa itu terekam dalam video singkat yang diunggah akun Tiktok @ayuip04. Dalam video tersebut, tampak mobil tipe low SUV yang diduga Suzuki XL7 melintasi genangan air di jalanan depan ruko. Video itu bisa dilihat di link ini.
Genangan air itu cukup tinggi, hingga melahap setengah bagian ban. Pengemudi mobil warna putih itu berkendara dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Walhasil timbul pecahan gelombang air cukup besar. Dan berdampak pada seorang pengemudi motor yang sedang menuntun kendaraannya. Bahkan, beberapa motor yang sedang parkir di depan toko juga ikut jatuh karena gelombang air yang ditimbulkan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat kejadian itu, warga yang berada di sekitar lokasi pun berusaha memberhentikan mobil tersebut. Mereka kemudian tampak berusaha mendekati mobil itu.
@ayuip04 Gimana sih yang naik mobil ini astaga, banjir kaya gitu, ak kasihan sama yg dorong motorπππ##fypγ· ##foryourpage ##fypsounds ##fypdongggggggg
β¬ original sound - Ayu Itriprawiπ
Unggahan video itu pun mengundang reaksi pro dan kontra dari kalangan pengguna media sosial, khususnya Tiktok.
"jangan jadi orang egois, yang mementingkan keselamatan sendiri," kata akun @Dk. "kalian semua ga'fcus kah.. ketika mobil itu jalan. motor" dipinggiran yg td nya berdiri jadi pada ambruk kena air kenceng.. ambruk semua itu mtr"nya," sahut akun @DepanGang.
Namun demikian, kebanyakan komentar warganet justru mendukung apa yang dilakukan pengemudi mobil itu. Alasannya, mobil yang melewati banjir harus dikendarai dengan kecepatan konstan, agar mobil tidak mogok karena air masuk knalpot atau terkena gejala water hammer karena air masuk ke saluran udara.
"mobil kondisi lewat banjir, hrs posisi gas konstan, klo mengurangi kan kena water hammer, bisa lsg pecah itu jeroan isi mesin, caption ja yg provokasi," ujar akun @user2781736133746.
"kita ngga bisa sepenuhnya nyalahin mobilnya, coba dehh kalian yg nyetir, kalo mobil mogok di tengah" banjir biaya servisnya lebih 50jt bro.." kata Zogi Mahendra.
Tanggapan Pakar Safety Driving
Menurut beberapa pakar safety driving, aksi pengemudi mobil menerobos banjir dengan kecepatan tinggi untuk menghindari kerusakan mesin, tidak bisa dijadikan pembenaran.
"Harus membaca situasi sekitar apakah berpotensi timbul konflik, dahulukan kepentingan bersama dan kesampingkan ego pribadi karena imbas memaksa jalan akan merugikan orang lain," kata praktisi Safety/Defensive Driving Andry Berlianto, kepada detikOto, Kamis (7/1/2020).
Menurut Andry, pengemudi mobil tersebut harus menghargai pengguna jalan lain. Jika meilihat jalanan yang akan dilintasinya banjir, ia seharusnya bisa turun dari mobil dulu untuk memeriksan kedalaman air.
"Setelah kedalaman air sudah dipastikan dan bisa dilintasi, maka berkendaralah secara perlahan (dan konstan), dan mempertahankan supaya air tidak masuk ke filter udara dan agar kendaraan tidak menimbulkan ombak," tambahnya.
Hal senada dikatakan pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu. Menurut Jusri, pengemudi mobil harus mengutamakan empati ketimbang ego pribadi.
"Wajar saja jika warga sekitar marah karena perilaku pengemudi mobil itu. Apalagi ada motor yang jatuh akibat terkena sapuan gelombang. Jadi sebelum melewati banjir, pengemudi mobil itu harus memastikan ketinggian air agar tidak melewati hub roda. Jika volume air melewati hub roda, jangan memaksa. Lebih baik mencari rute alternatif. Atau jika rute itu satu-satunya jalan, maka lebih baik tunggu sampai agak surut," katanya melalui sambungan telepon.
Bagaimana menurutmu, detikers tentang kejadian ini? Tulis pendapatmu di kolom komentar.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah