Niat baik pemerintah untuk bisa terus menjadikan kota Semarang menjadi kota yang lebih tentram dan mewah tidak ikut menjadi kabar baik bagi pengusaha kecil. Hal ini yang dirasakan para tukang parkir jalanan dan pedagang kaki lima di Kota Lama Semarang.
Seperti curhatan tukang parkir yang ditemui team detikOto saat melakukan perjalanan Road Trip Jakarta-Bali with Hybrid Car Toyota yang digelar 14-20 Desember 2020, mengaku kini sangat susah untuk mendapatkan pemasukan parkir di pinggir jalan kota Lama Semarang.
"Iya mas, kini untuk bisa parkir (bekerja memarkirkan kendaraan) di kota Lama Semarang semakin sulit, lihat saja itu kini dipasangi bangku di satu lorong yang biasanya dipergunakan untuk parkir kendaraan, padahal larong itu jarang sekali dilalui oleh para wisatawan," kata tukang parkir di Kota Lama Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Padahal menurut pengakuan tukang parkir yang enggan menyebutkan namanya ini, dibandingkan pada awal masa pandemi saat ini sudah mulai banyak wisatawan yang mengunjungi kota Lama Semarang.
"Di kota Lama Semarang kalau nggak hujan ramai pengunjung dengan menerapkan protokol kesehatan pastinya. Banyak anak muda yang datang dan para pedagang juga mulai banyak. Mulai ramai pengunjung di kota Lama Semarang sejak bulan September, itu mulai seperti normal," kata petugas parkir tersebut.
"Tiap jam 8 malam ada razia masker, tapi setiap harinya sudah mulai ramai terus. Uang parkir sehari bisa dapat Rp 600 ribu tapi itu dibagi 4 orang. Tapi kini semakin sulit karena pembangunan di kota lama seperti pemasangan bangku di lorong kota lama Semarang ini," katanya.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?