Bus Listrik Transjakarta Kecelakaan di Setiabudi: Bukan karena Rem Blong

Jakarta -

Bus listrik Transjakarta sempat mengalami kecelakaan pada 6 September lalu di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan. Ditegaskan, bus listrik itu masih laik operasi. Penyebab kecelakaan bukan karena rem blong.

Bus listrik Damri 240177 menabrak toko di wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan, awal September ini. Satu orang mengalami luka dalam peristiwa tersebut.

Banyak informasi yang beredar menyebutkan bus listrik tersebut mengalami rem blong. Namun ditegaskan, rem bus berfungsi dengan baik dan bus dinyatakan laik operasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasi yang beredar ada rem blong dan segala macam, kami pastikan itu tidak terjadi. Jadi, kondisi armada itu layak operasi. Dan kemudian, kondisi pramudi pada saat pagi juga lulus fit to work," kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza seperti dikutip Antara.

Welfizon mengatakan, masa kerja pramudi yang mengendarai bus itu terbilang cukup lama, yakni sekitar 8 tahun 10 bulan. Sopir berusia 44 tahun itu bukan pramudi baru dan armada dipastikan layak operasi.

Berdasarkan rekaman kamera CCTV dari dalam bus, kecelakaan itu terjadi saat bus melalui lintasan putar balik atau U-Turn.

"Lintasan ini sifatnya sementara. Karena ada dampak beberapa pembangunan infrastruktur di sini, rutenya mengalami peralihan. Kemudian, ada U-Turn yang cukup tajam dan penyebabnya pada saat melalui U-Turn, pramudi mengalami micro sleep," jelas Welfizon.

Setelah itu, bagian kiri bus menyerempet trotoar. Pengemudi kaget dan banting setir ke kanan. Saat bermaksud menginjak rem, karena sopir panik bus malah menabrak pertokoan.

Praktisi keselamatan berkendara yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menjelaskan microsleep adalah kondisi pengemudi benar-benar letih.

"Microsleep adalah sebuah kondisi di mana otak pengemudi blank karena terlalu lelah akibat tidak beristirahat untuk refresh secara berkala," jelas Sony.