Catatan Kelam Patrick Kluivert: Mabuk di Mobil, Terlibat Kecelakaan Maut

Catatan Kelam Patrick Kluivert: Mabuk di Mobil, Terlibat Kecelakaan Maut

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Selasa, 07 Jan 2025 13:17 WIB
Lisbon , Portugal - 13 November 2024; Patrick Kluivert, Former Barcelona & Holland Striker; on Marketing Summit Stage during day two of Web Summit 2024 at the MEO Arena in Lisbon, Portugal. (Photo By Lukas Schulze/Sportsfile for Web Summit via Getty Images)
Patrick Kluivert. Foto: Sportsfile via Getty Images/Lukas Schulze
Jakarta -

Patrick Kluivert digadang-gadang akan menjadi pelatih baru Timnas Indonesia. Meski punya nama besar, namun legenda asal Belanda tersebut tak bisa dipisahkan dari catatan kelam di masa lalu.

Sebagai kanal otomotif, detikOto tak akan membahas skandal Kluivert yang bersifat personal. Kami ingin memutar ingatan pembaca mengenai kasus-kasusnya yang berkaitan dengan otomotif, seperti menyetir dalam kondisi mabuk dan terlibat kecelakaan maut!

Disitat dari The Herald dan News24, Selasa (7/2), Kluivert pernah diberhentikan polisi ketika sedang mengemudi di kawasan Madrid, Spanyol, Desember 2001. Ketika itu, dia yang masih membela Barcelona kedapatan mabuk setelah menenggak minuman beralkohol tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

18 Apr 2000:  Patrick Kluivert of Barcelona celebrates a goal during the UEFA Champions League quarter-final second leg against Chelsea at the Nou Camp in Barcelona, Spain.  Barcelona won the match 5-1.  Mandatory Credit: Ben Radford /AllsportPatrick Kluivert saat di Barcelona. Foto: Getty Images/Ben Radford

Kluivert diamankan polisi pukul 03.00 dini hari setelah pertandingan Liga Champions menghadapi tim asal Turki, Galatasaray. Kasus tersebut membuat dia kehilangan izin mengemudi dan mendapat denda 500-an USD atau sekira Rp 8-9 juta!

Jauh sebelumnya, tepatnya tahun 1995, Kluivert yang masih membela Ajax dan berumur 19 tahun pernah terlibat kasus yang lebih besar. Dia dituding membunuh pria 56 tahun setelah terlibat kecelakaan maut!

ADVERTISEMENT

Sumber yang sama mengatakan, ketika kejadian, Kluivert mengemudi mobil sport BMW M3 dengan kecepatan 104 km/jam. Padahal, dia sedang melintasi jalan pemukiman yang hanya membolehkan kendaraan melaju maksimal di 50 km/jam.

Mobil yang dikemudikan Kluivert kemudian menghantam sedan Ford Orion hingga mengakibatkan pengemudinya meninggal dunia. Dia harus menjalani proses persidangan berjilid-jilid dalam insiden tersebut.

Meski Kluivert menyangkal tudingan membunuh korban karena mengemudi terlalu kencang, dia tetap dinyatakan bersalah dijatuhi hukuman 240 jam pelayanan masyarakat. Kemudian terungkap bahwa korban meninggal dunia, Martin Putnam merupakan sutradara teater dan pendukung Ajax.

Hukuman tersebut juga menyatakan bahwa Kluivert memerlukan dokumentasi khusus untuk memasuki kawasan Amerika Serikat (AS) ketika Barcelona memainkan pertandingan pramusim di sana pada 2003.




(sfn/din)

Hide Ads