Kemenko Perekonomian Bongkar Biang Kerok Penjualan Mobil Sulit Tumbuh

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Kamis, 05 Des 2024 15:37 WIB
Penjualan mobil di Indonesia stagnan. Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkap alasan mengapa penjualan mobil di Indonesia cenderung segitu-gitu saja. Bahkan, angkanya tak pernah lagi menyamai level tertinggi pada 2013 yang mencapai 1,2 juta unit per tahun!

Ekko Harjanto selaku Asisten Deputi Pengembangan Industri Kemenko Perekonomian mengatakan, ada dua penyebab utama mengapa penjualan mobil di Indonesia sulit tumbuh. Pertama, harga yang makin tak terjangkau pembeli. Kedua, penghasilan masyarakat yang jauh dari kata ideal.

"Penyebabnya, tren harga mobil cenderung tinggi, itu akibat kenaikan pajak, lalu ketergantungan komponen impor yang rentan terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah dan biaya logistik. Sehingga mengurangi keterjangkauan konsumen, terutama kelas menengah ke bawah yang menjadi mayoritas," ujar Ekko di Kuningan, Jakarta Selatan.

"Penyebab kedua, belum sampainya pendapatan per kapita, karena 2023 hanya sekitar 4.700-5.000 USD dan itu masuk kategori menengah ke bawah. Sehingga sebagian besar pendapatan digunakan untuk kebutuhan pokok, kayak pangan, rumah dan pendidikan. Jadi nggak mampu beli mobil," tambahnya.

Penjualan mobil di Indonesia. Foto: Andhika Prasetia

Sementara upaya pemulihannya juga ada dua, yakni dari sisi demand dan produsen. Ekko menegaskan, langkah-langkah tersebut masih dijalankan pemerintah hingga sekarang.

"Upaya dari sisi demand tentunya meningkatkan daya beli masyarakat dengan mengontrol inflasi, melakukan kebijakan moneter dan fiskal, kemudian ada program menarik dari Menperin dan Gaikindo yaitu LCGC," tuturnya.

"Kemudian upaya meningkatkan daya beli masyarakat tentunya relaksasi PPnBM untuk kendaraan motor listrik berbasis baterai, kemudian langkah berikutnya insentif untuk kendaraan ramah lingkungan. Lalu yang terpenting kampanye penggunaan kendaraan lokal," kata dia menambahkan.

Penjualan mobil di Indonesia. Foto: Andhika Prasetia

Sedangkan upaya pemulihan dari sisi produsen seperti mendorong diversifikasi produk, memfasilitasi ekspor dan pengurangan beban pajak produsen.

Diketahui, sejak beberapa tahun terakhir, penjualan mobil di Indonesia hanya mentok di 1 juta unit setahun. Bahkan, angkanya tahun ini mengalami penurunan ke level 800 ribuan setahun. Meski demikian, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi, semuanya mulai pulih tahun depan.



Simak Video "Disubsidi Rp 70 Juta, Seberapa Laku Mobil Listrik?"

(sfn/rgr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork