Masih Fokus di Mobil Hybrid, Suzuki Indonesia Perlihatkan Pentingnya Bangun Ekosistem

M Luthfi Andika - detikOto
Selasa, 25 Jun 2024 10:13 WIB
Pabrik Suzuki Indonesia di Cikarang Jawa Barat yang lebih canggih dari pabrik di Jepang. Foto: DetikOto
Jakarta -

Hadir pertama kali di Indonesia 1970 dengan merakit sepeda motor pertama di Kali Besar Jakarta. Suzuki memulai langkah besar dengan langsung memproduksi mobil pada 1976, untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor ke berbagai negara, hingga tercatat hari ini 72 negara telah merasakan mobil Suzuki buatan Indonesia.

Memasuki usia ke-54 tahun dan akan terus bertambah, Suzuki Indonesia menyadari hadir di Indonesia tidak hanya soal menjajakan satu produk yang bisa membantu masyarakat dalam bermobilitas. Menciptakan ekosistem yang berkesinambungan baik pelaku usaha dengan pelaku usaha, melahirkan produk yang baik, memberikan keuntungan bagi masyarakat yang berujung meningkatkan perekonomian negara, menjadi hal penting bagi Suzuki Indonesia.

President Director PT Suzuki Indomobil Sales and PT Suzuki Indomobil Motor, Minoru Amano, di Cikarang Jawa Barat, mengatakan industri otomotif kini kian dinamis. Sebagai pelaku industri yang lebih matang, Suzuki Indonesia memiliki daya saing berupa ekosistem yang besar dan saling menguntungkan untuk memberikan jaminan kualitas di setiap prosesnya, demi tercapainya kepuasan pelanggan.

Ekosistem kebergantungan atau Value Chain yang coba diciptakan Suzuki Indonesia dengan melibatkan banyak pelaku usaha yang di dalamnya memiliki ribuan karyawan. Dinilai menjadi satu hal yang tepat untuk bisa melahirkan satu produk terbaik, dengan kualitas global, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang diakui dunia.

Suzuki Indonesia Punya 5.254 Karyawan dan 3 Pabrik Indonesia

Ngintip Pabrik Suzuki di Cikarang yang Lebih Canggih dari Jepang Foto: detikOto

Kiprah Suzuki di Indonesia yang memasuki usia ke-54 tahun ikut membangun perekonomian Indonesia. Terbukti hingga Desember 2023 Suzuki Indonesia menangui 5.254 karyawan, dan memiiki 3 pabrik yang berada di Tambun I Bekasi, Tambun II di Bekasi dan pabrik di Cikarang Jawa Barat dengan nilai investasi hingga USD 1 miliar yang mengadopsi teknologi dan fasilitas termuktahr di Indonesia.

Suzuki Indonesia saat ini telah memproduksi lebih dari 11 juta unit sepeda motor dan 3 juta unit mobil termasuk ekspor, dan Suzuki menjadikan Indonesia sebagai basis produksi Suzuki untuk memenuhi kendaraan roda empat ke-72 negara di seluruh dunia.

Kini Suzuki Indonesia pun telah melebarkan sayap mereka dengan dengan memulai produksi mobil hybrid di pabrik Cikarang Jawa Barat. Dengan memiliki luas lahan 1.307.000 meter persegi, pabrik ini memproduksi Suzuki All New Ertiga dan All New Ertiga hybrid, Suzuki XL7 dan Suzuki XL7 hybrid. Selain itu pabrik ini juga ikut memproduksi mesin K15B (1.500cc) Engine K15B Hybrid (1.500cc), Engine G15A (1.500cc), transmisi MF60, MF70, MR74, MF70C. Terakhir, pabrik Suzuki di Cikarang ini juga ikut memproduksi komponen engine & transmisi mobil dan sepeda motor, bahkan yang paling berbeda ialah Suzuki ikut memproduksi kursi pengendara dan penumpang untuk setiap produk yang diproduksi Suzuki.

"Dalam menjalankan bisnis di Indonesia, Suzuki mengusung misi 'Membangun Merek yang dipercaya melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi dan berorientasi pada kebutuhan konsumen'. Salah satu upaya untuk mewujudkan misi tersebut adalah dengan menghadirkan lini produk mobil hybrid yang lebih irit bahan bakar namun memiliki harga terjangkau," ungkap President Director PT Suzuki Indomobil Sales and PT Suzuki Indomobil Motor, Minoru Amano.

Memilih melahirkan hybrid versi Suzuki atau yang kerap di sebut Mild Hybrid pada 2022 dengan melahirkan All New Ertiga Hybrid, disusul New XL7 Hybrid sebagai model kedua hybrid Suzuki bukan tanpa alasan. Suzuki Indonesia sadar betul untuk bisa menuju kendaraan full elektrifikasi, masyarakat Indonesia memerlukan transisi di samping pemerintah Indonesia yang mempersiapkan infrastruktur.

Ngintip Pabrik Suzuki di Cikarang yang Lebih Canggih dari Jepang Foto: detikOto

Terlebih Suzuki menilai, saat mengubah teknologi kendaraan langsung mencapai teknologi full listrik akan ikut mempengaruhi nasib para vendor lokal atau pemasok sparepart, mengingat saat kendaraan elektrifikasi benar-benar diproduksi maka tidak dibutuhkan semua vendor ikut berperan.

"Pabrik kami yang ada di Cikarang Jawa Barat ini sudah memiliki kandungan lokal yang sangat tinggi. Kandungan lokal atau kami menggunakan vendor dari Indonesia sudah mencapai 85 persen lebih. Khusus untuk pekerja kami yang berada di pabrik Suzuki Cikarang saat ini sudah mencapai 1.300 karyawan," ucap Manufacturing Division Asst To Division Head (Director), Yudonendito.

Suzuki Indonesia pun menyadari, untuk bisa menekan emisi atau menciptakan udara bersih di Indonesia, tidak hanya dari menekan emisi kendaraan. Pabrik produksi pun memiliki tanggung jawab untuk itu. Untuk itu Suzuki Indonesia akan ikut menerapkan menggunakan energi terbarukan di pabrik Suzuki di Cikarang Jawa Barat.

"Rencananya tahun ini kami akan mulai menggunakan energi terbarukan, dengan menggunakan tenaga matahari sebagai salah satu sumber tenaga produksi yang bisa menghasilkan 4.300 kilowatt pada tahun ini. Saat ini ide termasuk sudah masuk dalam tahap managemen (tengah dibicarakan)," yudo menambahkan.

Sebagai pengingat inovasi Suzuki untuk bisa menekan emisi gas buang saat ini, diperkenalkan lewat teknologi pintar Integrated Starter Generator (ISG). Dengan baterai lithium ion yang menyimpan energi ke baterai lithium ion saat kendaraan melambat dan memberikan tambahan daya ke mesin saat akselerasi, dilengkapi fitur Engine Auto Stop saat kendaraan berhenti untuk menghemat konsumsi BBM dan menjadikan getaran mesin lebih halus.

Bukti Pentingnya Ekosistem Lahirkan Vendor Berkualitas, Demi Produk Berkelas Dunia

Untuk bisa membuktikan pentingnya membangun ekosistem dari hulu ke hilir dalam melahirkan produk terbaik, Suzuki ikut mengajak detikOto untuk melihat langsung salah satu vendor andalan Suzuki yakni PT Chemco Harapan Nusantara.

PT Chemco Harapan Nusantara sendiri ialah perusahaan manufaktur perlengkapan kendaraan bermotor, yang memiliki visi 'untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan dalam menggunakan produk kami dengan percaya diri dan nyaman', dan memiliki misi 'Menjadi salah satu yang terbaik di antara komponen otomotif produsen di Asia'.

Dijelaskan dalam situs resminya, PT Chemco Harapan Nusantara yang merupakan salah satu vendor Suzuki ini, didirikan pada tahun 1984, mengoperasikan dua pabrik manufaktur di Indonesia. PT Chemco Harapan Nusantara berhasil mempertahankan statusnya sebagai yang unggul melalui produk-produk berkualitas tinggi. Dan mampu menyediakan sistem rem yang sangat baik, roda aluminium, dan bagian casting untuk perusahaan Original Equipment Manufacturer (OEM) otomotif di Indonesia dan di seluruh dunia.

Di bawah PT Chemco Harapan Nusantara, Manufacturer of Brake System & Alumunium Parts, Nissin sudah diproduksi di Indonesia sejak 1989, di Karawang Timur Jawa Barat, setelah melakukan join future dengan Nissin Kogyo Co., Ltd. Foto: M Luthfi Andika

Melihat sepak terjang PT Chemco Harapan Nusantara ini berdiri pada 31 Januari 1984. PT. Chemco Harapan Nusantara didirikan di kawasan Kapuk, Jakarta dengan memproduksi kampas rem untuk truk ringan dan truk berat (aftermarket) pada awalnya.

Pada tanggal 31 Maret 1993 PT. Chemco Harapan Nusantara meletakkan dasar untuk pabrik baru di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang - Bekasi. Baru pada Januari 1994, PT Chemco Harapan Nusantara mulai menggunakan Pabrik I dan mengalihkan Semua aktivitas dari Kapuk ke Cikarang. Didalamnya memiliki aktivitas proses Non Asbes untuk pelapisan, Proses disc pad Non Asbes dan proses pemesinan caliper bodi mekanik R2, Assy panel perakitan, Assy Caliper R2, Master Cylinder. dll.

PT Chemco Harapan Nusantara juga terus berkembang, dan tepat pada Februari 2003, peletakan batu pertama pabrik baru di Karawang Jawa Barat dilakukan. Di pabrik itu melakukan aktivitas pengolahan sepatu rem non-asbes untuk Yamaha R2, pembuatan cetakan cetakan dan/DC untuk bagian-bagian kecil, dan jalur perekatan otomatis untuk sepatu rem R2.

Kini pabrik Chemco ini memproduksi berbagai spare part yang dijadikan part OEM (Original Equipment Manufacture), selain itu pabrik ini juga ikut memproduksi velg aftersales yang keren, dan 80 persen produksinya ini diperuntukkan untuk kebutuhan ekspor di benua Eropa dan Amerika Serikat.

Di bawah PT Chemco Harapan Nusantara, Manufacturer of Brake System & Alumunium Parts, Nissin sudah diproduksi di Indonesia sejak 1989, di Karawang Timur Jawa Barat, setelah melakukan join future dengan Nissin Kogyo Co., Ltd. Foto: M Luthfi Andika

"Kami sangat bangga bisa bekerjasama dengan Suzuki. Suzuki memberikan kami pencerahan untuk bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia kami, kami diberikan robot-robot untuk bisa kami gunakan dan memberikan pelajaran kepada karyawan kami. Untuk itu kami sekarang memiliki program cukup kerja 4 tahun, karyawan kami akan menjadi sarjana karena kami sekolahkan," ucap Direktur PT Chemco Harapan Nusantara, Tata HW, di Karawang Jawa Barat.

PT Chemco Harapan Nusantara sendiri memiliki 2 pabrik yakni di Cikarang dan Karawang Jawa barat, dengan memiliki 7.500'an karyawan. PT Chemco Harapan Nusantara saat ini memiliki berbagai klien selain Suzuki, diantaranya Astra Honda Motor, Yamaha, Kawasaki, Honda Precision Parts Manufacturing, Mitsubishi Motors, Hino, Isuzu, Hyundai, Daihatsu, MKM.



Simak Video "Lihat Langsung Suzuki Fronx: Gaya ala SUV Coupe, Sudah Hybrid!"

(lth/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork