Contraflow di Arus Mudik-Balik Dianggap Koridor Neraka, Ini Alasannya

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 10 Apr 2024 19:28 WIB
Kecelakaan di KM 58 saat penerapan Contraflow. Foto: ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Jakarta -

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memberlakukan rekayasa lalu lintas di arus mudik dan balik lebaran tahun ini. Rekayasa lalu lintas yang disiapkan berupa one way, contraflow dan ganjil genap.

Dari ketiga rekayasa lalu lintas yang disiapkan, ada satu hal yang menjadi sorotan. Hal itu adalah contraflow. Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Instruktur & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menyebut rekayasa lalu lintas contraflow sebagai koridor neraka.

Bukan tanpa alasan, contraflow memiliki risiko paling besar. Bahkan kecelakaan maut telah terjadi akibat contraflow. Terbaru, mobil Gran Max nyelonong keluar jalur contraflow di Tol Jakarta-Cikampek Km 58 hingga ditabrak bus dan mobil lain dari arah berlawanan. Disebutkan, pengemudi Gran Max merasa mengalami masalah pada mobilnya dan justru menepi ke kanan jalan. Alhasil mobil dihantam bus. Mobil itu sampai terbakar dan menewaskan 12 orang.

"(Contraflow) tingkat risikonya tinggi sekali. Sisi kanan kita berdampingan dengan kendaraan-kendaraan dari lawan arah. Secara psikis bagi para pengemudi di lajur normal yang dari arah timur ke barat, itu ada psikis mengatakan ini jalur gue, sehingga mereka tetap mengambil tipis-tipis seakan-akan memberi pelajaran ke kita untuk hati-hati," kata Jusri kepada detikOto.

Terlebih, pengendara yang berada di jalur berlawanan adalah prioritas kedua selama musim mudik. Gara-gara rekayasa lalu lintas, mereka sampai terbuang ke luar tol dan terimbas kemacetan akibat contraflow.

"Sehingga mereka sangat letih, sangat stres. Ketika masuk di sana, tingkat keletihannya lebih dibanding yang lain. Sehingga mereka bisa memberikan kontribusi kesalahan yang terjadi dalam bawa kendaraan mereka," ujar Jusri.

"Jadi saya mengatakan itu seakan-akan koridor neraka. Meleng sedikit habis kita. Tabrakan yang berpotensi adalah tabrakan adu kambing, itu kecelakaan yang sangat mematikan," ungkapnya.



Simak Video "Video: Pemudik Asal Kebumen Meninggal Dunia saat Menuju Jakarta"

(rgr/dry)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork