Pada akhir 2023 kemarin, ramai berita kasus pencurian penumpang di dalam bus. Sehubungan dengan itu, muncul desakan dari para warganet, agar bus-bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) memasang sistem keamanan kamera CCTV (Closed Circuit Television).
Dijelaskan Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, meski canggih dan berharga mahal, teknologi CCTV juga tidak lepas dari kelemahan. Beberapa kali dirinya mendapat cerita dari sesama operator bus, pelaku kejahatan mengubah arah sorot kamera CCTV.
"Mereka juga kan punya strategi gitu loh, jadi ya akhirnya seakan-akan seperti kucing mengejar buntut. Cara yang paling efektif adalah penumpang membantu kru bus dengan lebih meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian," kata pria yang akrab disapa Sani dalam keterangannya belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemasangan Kamera CCTV di Bus Belum Wajib
Hingga saat ini belum ada kewajiban bagi perusahaan otobus untuk memasang perangkat CCTV di kabin penumpang. Sebab memang belum ada regulasi atau undang-undang yang mengatur pemasangan CCTV di bus umum.
"Saat ini memang belum ada aturan pasti yang 'memaksa' mereka (PO) memasang (kamera CCTV)," ungkap Direktur Angkutan Jalan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Suharto, dihubungi detikOto (28/12/2023).
Meski belum ada kewajiban, beberapa PO sudah memasang kamera CCTV, khususnya untuk bus di kelas-kelas premium atau non-ekonomi. Kemenhub juga sudah mengimbau pemasangan kamera CCTV ini di bus-bus antar kota.
"Dengan adanya kejadian (kasus pencurian) seperti ini, memang belum ada aturan yang mengikat kepada para PO (terkait pemasangan CCTV). Tapi kami sudah mengimbau, kepada PO untuk 'silahkan memasang CCTV' karena ini kan merupakan bagian layanan kepada para penumpang. Pasti nanti penumpang akan memilih, mana PO yang bisa memberi jaminan lebih baik lagi, keamanan, kenyamanan, pasti mereka akan dipilih oleh para penumpang," sambung Suharto.
Sejauh ini bus-bus AKAP yang sudah menggunakan kamera CCTV adalah bus-bus AKAP kelas premium, seperti bus tingkat atau bus double decker. Ke depannya, Suharto pun berharap agar kamera CCTV juga bisa dipasang di kelas-kelas bawahnya, seperti kelas bisnis,eksekutif, super eksekutif, bahkan bila memungkinkan juga dipasang di bus kelas ekonomi.
(lua/dry)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini