Dalam sekitar 10 tahun terakhir jumlah penjualan mobil di Indonesia tak mampu menembus angka 1 juta unit. Kenapa mandek, apa sebabnya?
Vice President Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, memberikan pandangannya. Menurut dirinya, ada beberapa hal yang menjadi faktor utama, namun Bob juga menyampaikan tidak berkembangnya industri otomotif tidak hanya dialami oleh negara Indonesia, hal tersebut juga dialami secara global.
"Ya memang itu lagi reckoningnya, tidak hanya di domestik tapi juga di global. Biasanya kan Indonesia ketinggalan satu siklus ya, jadi kalau di luar lagi bagus, kita kurang bagus, di luar lagi turun kita bagus," ujar Bob.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi ini yang disebut dengan long interest, jadi tingkat suku bunga yang tinggi itu akan berlangsung lama. Jadi di globalnya tingkat suku bunganya tinggi, jadi Indonesia udah masuk ke fase suku bunga tinggi (suku bunga menjadi penyebab tertahannya pertumbuhan industri otomotif). Jadi udah di atas 6% kan, ya itulah yang membuat pasar jadi reckoning," Bob menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, penyebab lain yang bisa menyebabkan lambatnya pertumbuhan industri otomotif menurut bob ialah liquiditas yang terganggu.
"Mungkin juga liquiditas sudah agak terganggu. Presiden sendiri juga bilang, ya di mana nih aktivitasnya. Jadi itulah yang menjadi faktor-faktor penyebabnya," ujar Bob.
![]() |
Lalu bagaimana dengan tahun politik pada 2024 besok, apakah akan menjadi kendala baru untuk pertumbuhan industri otomotif? Bob pun memberikan pandangannya.
"Ya kita harapkan, setelah pemilu ada optimisme ya dalam ekonomi, investasi, kemudian juga kita lihat ke customer confidence, indeksnya sebenarnya masih expansive ya, cuma memang agak menurun," jawaban Bob.
"Apakah karena memang tahun politik? itu yang menurut saya sih kalau pemilu bisa berjalanan baik, itu akan meningkatkan optimisme dan akan membuka peluang. Ya kita sih berharap yang paling bagus, tapi kita juga harus melihat kenyataan bahwa memang tahun politik itu membuat keraguan di konsumen," Bob menambahkan.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah