PO Sembodo menuding PO MTI memutus GPS tracker di bus pemberiannya agar hilang dari pantauan dan tak terlacak radar. Mereka mengatakan, pemutusan GPS tracker tersebut sempat menyulitkan proses pencarian.
Diketahui, PO Sembodo telah menyerahkan empat unit bus kepada PO MTI sebagai bentuk kerja sama. Namun, setelah beroperasi sekian bulan, PO MTI yang dikepalai Rian Mahendra tak menyetor sejumlah uang yang telah disepakati di awal.
PO Sembodo mengaku telah berusaha menyelesaikan masalah tersebut dengan cara kekeluargaan. Namun, kata mereka, Rian sebagai petinggi MTI tak meresponsnya. Mereka kemudian mengirim dua kali somasi hingga penarikan unit dari PO MTI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi menurut kesepakatan, PO Sembodo harusnya menyerahkan 6 unit bus ke PO MTI. Empat di awal dan duanya menyusul. Tapi setelah diserahkan empat unit, mereka tak ada itikad baik. Bagaimana mungkin kita menambahnya lagi?" ujar Kuasa Hukum PO Sembodo, Khairul Imam di Cawang, Jakarta Timur.
![]() |
Menurut Imam, pihaknya tak langsung menarik empat unit bus dari PO MTI, melainkan dua unit dulu. Sebab, duanya lagi, kata dia, tak terlacak radar. Dia menduga, PO MTI telah memutus GPS tracker di kendaraan.
"Setelah dua unit bus berhasil ditarik, ternyata dua unit yang masih dikuasai RM dan MTI diketahui memutus GPS tracker pada sore hari sekitar pukul 5 sore pada 19 Agustus 2023," ungkapnya.
PO Sembodo kemudian menemui perwakilan PO MTI untuk segera menyerahkan dua unit bus yang diduga diputus GPS tracker-nya. Dua hari setelah radar hilang, mereka kemudian datang ke PO Sembodo untuk memulangkan kedua kendaraan tersebut.
"Akhirnya tanggal 21 Agustus, MTI menyerahkan 2 unit bus secara sukarela dengan kondisi armada ada kerusakan, kehilangan sparepart dan onderdil," terangnya.
![]() |
DetikOto menghubungi Rian Mahendra untuk meminta kejelasan soal dugaan pemutusan GPS tracker di bus pemberian PO Sembodo. Dia mengaku tak tahu menahu mengenai dugaan tersebut.
"Kalau soal GPS, saya nggak tahu menahu. Setahu saya GPS itu digunakan ketika bus itu masih beroperasi di jalur Padang. Setelah dipasrahkan ke kita, nggak ada aturan yang mengikat tentang itu," kata Rian kepada detikOto.
(sfn/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah