Floyd Mayweather terang-terangan memberi dukungannya kepada Israel. Mantan petinju profesional itu diketahui mengerahkan jet pribadinya berupa Gulfstream G650 untuk mengirim pasokan kepada tentara dan warga sipil Israel.
Dilansir autoevolution, setelah serangan Hamas akhir pekan lalu, Mayweather jadi salah satu selebriti pertama yang menyuarakan dukungannya terhadap Israel dan warga setempat. Pada hari Minggu (15/10/2023), ia mengirimkan jet pribadinya ke Tel Aviv.
Jet pribadi itu memiliki bobot 5.000 pon (sekitar 2.300 kg) yang berisi pasokan berupa air, makanan, rompi antipeluru, alat-alat pertolongan pertama, dan perlengkapan penting lainnya.
Diketahui bahwa Mayweather mengirimkan bantuan tersebut dengan jet Gulfstream G650 tahun 1994 yang biasanya ia gunakan untuk urusan bisnis. Floyd menamai jet ini dengan sebutan 'Air Mayweather'. Pesawat ini dapat dilacak lewat radar.
Misi pengiriman bantuan ke Israel itu melibatkan rekan Mayweather, tim pilot tetap, pensiunan Angkatan Darat AS, dan beberapa stafnya. Mayweather kabarnya tidak berada di dalam pesawat dan tidak mempublikasikan penerbangan tersebut di media sosialnya.
Namun demikian, dilacak dari radar pesawat Air Mayweather itu diketahui lepas landas dari Los Angeles dan telah mendarat di Tel Aviv. Setelah tiga jam di Tel Aviv, jet itu terbang kembali ke London.
Secara desain, mobil ini dicap dengan logo khas Mayweather, yaitu TBE (The Best Ever) dan TMT (The Money Team) yang sudah dipatenkan. Sekilas soal spesifikasi, jet ini ditenagai oleh dua mesin Rolls-Royce BR725 dan memiliki jangkauan hingga 7.000 mil laut (13.000 km). Air Mayweather milik Floyd diketahui dapat menampung hingga maksimal 12 orang sehingga cukup banyak ruang untuk membawa sejumlah pasokan.
Bicara harga, Gulfstream G650 tahun 1994 ini diperkirakan memiliki nilai fantastis hingga mencapai USD 50 juta atau sekitar Rp 786 miliaran. (1 USD = Rp 15.723).
Simak Video "Video: Trump Bicara soal Potensi Gencatan Senjata di Gaza"
(dry/din)