BYD Atto 1 vs Seluruh Mobil LCGC di Indonesia, Mana Lebih Laku?

BYD Atto 1 vs Seluruh Mobil LCGC di Indonesia, Mana Lebih Laku?

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 11 Des 2025 07:03 WIB
BYD Atto 1 vs Seluruh Mobil LCGC di Indonesia, Mana Lebih Laku?
LCGC di Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Penjualan BYD Atto 1 masih moncer pada bulan keduanya. Bahkan jika dibandingkan dengan keseluruhan penjualan mobil di segmen LCGC, bedanya tipis!

Segmen Low Cost Green Car (LCGC) masih keok. Dulunya sempat jadi primadona, tapi mobil di segmen LCGC itu sepertinya mulai ditinggalkan. Penjualannya terus merosot dalam setahun belakangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Test drive BYD Atto 1 Semarang-Solo-Yogyakarta (13-14/8/2025)BYD Atto 1 Foto: Dok. BYD Motor Indonesia

Penjualan LCGC vs BYD Atto 1 November 2025

Kalau dulu setiap bulan ada belasan ribu mobil LCGC yang terdistribusi secara wholesales, kini hanya sekitar 8.000-an unit per bulannya. Misalnya pada periode November 2025, total penjualan lima model mobil LCGC itu hanya mencapai 8.879 unit. Jumlahnya turun tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang menyentuh 8.945 unit. Rinciannya sebagai berikut.

Penjualan LCGC November 2025

  • Toyota Calya: 3.122 unit
  • Daihatsu Sigra: 2.105 unit
  • Honda Brio (Satya dan RS): 1.839 unit
  • Toyota Agya: 1.416 unit
  • Daihatsu Ayla: 520 unit

Penjualan BYD Atto 1 November 2025

Lebih menariknya lagi, penjualan mobil LCGC yang terdiri dari Honda Brio Satya, Toyota Calya, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, hingga Daihatsu Sigra itu justru hanya berbeda tipis dari sang pendatang baru BYD Atto 1. Sebagai perbandingan, sepanjang November 2025, distribusi BYD Atto 1 mencapai 8.333 unit. Selisihnya hanya 612 unit, padahal BYD Atto 1 berdiri sendirian.

ADVERTISEMENT

Awalnya LCGC diposisikan sebagai mobil pertama dengan harga terjangkau (di bawah Rp150 juta). Namun saat ini, banyak model LCGC tembus Rp 180 juta-Rp 200 juta. Kenaikan harga akibat regulasi emisi, penambahan fitur, dan biaya produksi membuat daya tarik 'low cost' semakin pudar. Di sisi lain, Atto 1 sebagai pendatang baru membawa angin segar. Terlebih, Atto 1 sudah dibekali dengan tenaga listrik. Pun harga jualnya juga tak jauh berbeda dengan mobil-mobil di segmen LCGC. BYD Atto 1 ditawarkan mulai harga Rp 199 juta hingga yang termahal Rp 235 juta. Sementara itu, mobil LCGC paling murah dibanderol Rp 138,5 juta dan termahalnya menyentuh Rp 202,5 juta. Nggak cuma harga, BYD juga membekali Atto 1 dengan fitur-fitur yang belum tersedia di mobil LCGC.

Pengamat Otomotif senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, Yannes Pasaribu mengungkap Atto 1 memang hadir dengan desain yang lebih segar nan futuristik. Di segmen mobil listrik, dengan harga di bawah Rp 200 juta, jarak tempuhnya juga sudah lumayan jauh.

"Keunggulan fitur ini bisa menarik konsumen muda yang awalnya ingin membeli LCGC karena dana terbatas khususnya bagi mereka yang mencari value for money," kata Yannes beberapa waktu lalu.

Meski begitu, segmen LCGC tak serta merta langsung menghilang. Menurut Yannes, LCGC justru bakalan jadi primadona di daerah-daerah seiring dengan adanya pergeseran tren tersebut.

"Sehingga bagi konsumen yang butuh mobil siap pakai tanpa ketergantungan pengisian serta mereka yang memikirkan resale value," terang Yannes.




(dry/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads