Ngeri! Lebih 50 Persen Korban Kecelakaan Berakhir Terjerat Kemiskinan

Ngeri! Lebih 50 Persen Korban Kecelakaan Berakhir Terjerat Kemiskinan

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 10 Okt 2023 09:18 WIB
Ilustrasi Kecelakaan Motor
Ilustrasi kecelakaan (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Angka kecelakaan lalu lintas masih di Indonesia masih tinggi. Setahun, puluhan ribu orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Bahkan, banyak korban kecelakaan yang meninggal adalah mereka yang masih berusia produktif. Makanya, banyak ahli yang menyebut kecelakaan bikin miskin.

Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono mengatakan, pria usia produktif banyak yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Mencapai 66,5 persen pria usia produktif jadi korban kecelakaan.

"Kami telah melakukan survei bahwa lebih dari 50 persen dari mereka yang terkena dampak kecelakaan ini menghadapi kemiskinan karena tulang punggung keluarga tidak lagi mampu memberikan dukungan ekonomi," ujar Rivan dalam keterangannya dikutip Senin, (9/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), pada tahun 2020 terdapat 100.028 kecelakaan dengan 23.529 korban meninggal, 10.751 korban luka berat, dan 10.553 korban luka ringan. Pada tahun 2021, angka kecelakaan dan korban meninggal lebih tinggi lagi, yaitu 103.645 kecelakaan dengan 25.266 korban meninggal, 10.553 korban luka berat, dan 117.913 korban luka ringan. Sedangkan pada tahun 2022, jumlah kecelakaan lalu lintas mencapai 230.965 kasus dengan 29.378 korban meninggal dan 249.143 korban luka-luka.

Menurut Rivan, upaya Jasa Raharja, Korlantas Polri, dan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pencegahan kecelakaan lalu lintas adalah langkah positif dalam menjaga keselamatan di jalan raya dan kesejahteraan masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Harapannya, langkah-langkah ini akan terus berlanjut demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bertanggung jawab di seluruh Indonesia," katanya.

Kerugian Materiel Triliunan

Akademisi Program Studi Teknik Sipil Unika Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah, Djoko Setijowarno, mengungkapkan hingga kini total kerugian ekonomi Indonesia akibat kecelakaan lalu lintas berada di angka Rp 448 triliun-470 triliun. Angka itu mencapai 2,9 persen sampai 3,1 persen dari PDB Indonesia.

"Kerugian ekonomi Indonesia akibat kecelakaan lalu lintas sebesar Rp 448-470 triliun, atau 2,9 persen-3,1 persen PDB," kata Djoko beberapa waktu lalu.

Berdasarkan kategori usia korban meninggal dunia akibat kecelakaan didominasi usia produktif antara 15-34 tahun. Di posisi kedua adalah kategori usia 35-60 tahun. Dilihat dari sisi ekonomi, hal ini memberikan dampak kerugian yang cukup tinggi, baik secara makro pada sistem ekonomi nasional maupun secara mikro di tingkat perekonomian keluarga.




(rgr/din)

Hide Ads