Indonesia dan 4 Negara ASEAN Sepakat Kembangkan Baterai Mobil Listrik

Indonesia dan 4 Negara ASEAN Sepakat Kembangkan Baterai Mobil Listrik

Luthfi Anshori - detikOto
Rabu, 17 Mei 2023 16:41 WIB
Pengendara motor melintas di depan logo KTT ASEAN Summit 2023 di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (27/1/2023). Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi perhelatan KTT ASEAN Summit 2023, pertemuan tersebut akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, (NTT).
Logo Asean. Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
Jakarta -

Indonesia bersama negara-negara Asean telah menghasilkan keputusan penting selama penyelenggaraan KTT Asean di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Kesepakatan itu berupa pengembangan ekosistem kendaraan listrik bersama. Salah satu yang disinggung adalah soal pengembangan baterai kendaraan listrik.

"Pada KTT Asean ke-42 di Labuan Bajo (kemarin) ada satu hal penting yang perlu saya informasikan. Bahwa para pimpinan negara-negara Asean telah bersepakat, perlunya membangun sebuah ekosistem untuk berkembangnya EV di seluruh negara Asean dan mereka bersepakat untuk menjadikan Asean pusat pertumbuhan EV global," ungkap Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko di arena JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (17/5/2023).

"Kenapa demikian? Karena memang khususnya Indonesia memiliki sumber daya yang bisa mendukung keberlanjutan dan berkembangnya sebuah electric vehicle," sambung tokoh yang juga menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pemimpin negara Asean menyepakati untuk mendorong harmonisasi standar regional ekosistem kendaraan listrik dan juga pelatihan dan sertifikasi berdasarkan standar internasional. Termasuk pada teknologi, standar keselamatan, perlindungan terhadap risiko kebakaran, spesifikasi produk, infrastruktur, charging station, hingga akhir masa pakai. Hal ini dilakukan untuk memperkuat rantai nilai regional untuk industri kendaraan listrik, untuk meningkatkan fasilitasi perdagangan, dan memastikan interoperabilitas dan mobilitas lintas batas yang mulus. Moeldoko juga menyinggung soal pengembangan baterai kendaraan listrik.

"Kesepakatan yang kedua bahwa ada 5 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Mereka bersepakat bahwa perlunya mengembangkan baterai listrik untuk kepentingan ke depan. Dan kesepakatan itu akan dilanjutkan menjadi sebuah aksi nyata dalam pengembangan dan penelitian," sambung dia.

ADVERTISEMENT

"Dua hal ini menunjukkan bahwa Indonesia jadi faktor pengungkit atas berkembangnya mobil listrik di dunia. Kenapa demikian? Karena kesepakatan itu dilakukan pada saat Indonesia menjadi atau memegang Keketuaan Asean," kata Moeldoko.




(lua/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads