Syarat Ketat Tesla saat Buka Kantor dan Showroom di Malaysia

Syarat Ketat Tesla saat Buka Kantor dan Showroom di Malaysia

Luthfi Anshori - detikOto
Rabu, 08 Mar 2023 12:12 WIB
People protest at a Tesla showroom in Chengdu, Sichuan, China, released January 6, 2023 in this picture obtained by Reuters from social media. /via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES.
Ilustrasi showroom Tesla. Foto: REUTERS/Social Media
Jakarta -

Tesla disebut-sebut bakal membuka kantor dan showroom di Malaysia. Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat itu bakal dikenakan sejumlah persyaratan ketat, termasuk harus menggunakan mayoritas sumber daya lokal Malaysia.

Dikutip laman Bernama, Tesla telah mengajukan diri untuk membawa mobil listrik full baterai mereka ke Malaysia. Tesla memanfaatkan program BEV(Battery Electric Vehicle) Global Leaders yang digagas pemerintah Malaysia melalui Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri. Dengan adanya program tersebut, Tesla bisa masuk ke pasar Malaysia tanpa harus menggandeng mitra lokal.

Bagi yang belum tahu, saat ini kebijakan otomotif Malaysia hanya mengizinkan perusahaan dengan kepemilikan saham lokal sebagai pemegang AP waralaba. Contoh merek mobil Mercedes-Benz Malaysia harus mendapatkan AP dari Naza dan Mazda harus mendapatkan AP dari Prima Merdu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, dalam aturan BEV Global Leaders, pemerintah Malaysia akan memberi kemudahan bagi perusahaan mobil listrik yang ingin masuk ke pasar Malaysia tanpa harus kerja sama dengan mitra lokal. Singkatnya, Tesla bisa membuka kantor perwakilan dan showroom di Malaysia dengan kepemilikan saham 100%, tanpa campur tangan mitra lokal.

Kendati begitu, Tesla harus memenuhi sejumlah syarat yang ditetapkan oleh pemerintah Malaysia. Seperti dikutip dari Paultan, mobil yang diimpor ke Malaysia harus berupa kendaraan listrik baterai dengan sertifikat SAEJ3016 Level 2 Autonomous.

ADVERTISEMENT

Ada juga persyaratan lain yang akan dilaksanakan dalam waktu 3 tahun setelah persetujuan. Perusahaan harus mendirikan kantor, pusat penjualan, dan layanan di Malaysia. Perusahaan juga harus memasang setidaknya 50 unit pengisi daya cepat DC dengan daya pengisian minimum 180 kW, dan setidaknya 30% (15 unit) dari pengisi daya itu harus terbuka untuk digunakan oleh publik, sehingga memungkinkan penggunaan oleh mobil listrik merek lain.

Selain itu, perusahaan juga harus merekrut dan mengembangkan keterampilan minimal 100 orang lokal Malaysia. Total tenaga kerja perusahaan harus setidaknya 80% orang Malaysia. Perusahaan harus melatih setidaknya 5 mahasiswa dari perguruan tinggi melalui magang industri.

Perusahaan juga harus bekerja sama dengan setidaknya 10 pusat pendidikan tinggi atau TVET untuk transfer pengetahuan tentang pengisi daya BEV/BMS/EV, atau teknologi terkait lainnya. Itu juga harus bekerja sama dengan setidaknya 10 perusahaan lokal dan menggunakan kontraktor lokal untuk jaringan pengisian daya lokal.

Program ini berjalan dari sekarang hingga 31 Desember 2025 mendatang. Setelah itu, Tesla harus melakukan negosiasi ulang dengan pemerintah mengenai status AP Waralaba mereka.




(lua/din)

Hide Ads