Jangan Salah Paham, Subsidi Mobil Listrik Bukan Buat Orang Kaya Saja

Jangan Salah Paham, Subsidi Mobil Listrik Bukan Buat Orang Kaya Saja

Tim detikcom - detikOto
Rabu, 21 Des 2022 19:52 WIB
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) resmi menyerahkan 393 unit mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dan Genesis G80 kepada Kementerian Sekretariat Negara untuk mendukung KTT G20 2022 Bali
Mobil listrik Hyundai Ioniq 5. Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Jakarta -

Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan program subsidi untuk mobil listrik dan motor listrik. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, kebijakan ini bukan semata untuk mendukung orang kaya membeli mobil listrik. Ini alasannya.

Dikatakan Airlangga, sektor otomotif menjadi salah satu kunci untuk melakukan transisi energi dari energi berbasis bahan bakar fosil ke energi yang lebih ramah lingkungan. Oleh sebab itu, subsidi atau insentif jadi hal yang wajib dilakukan di sektor kendaraan listrik.

Lanjut Airlangga menambahkan, pemberian subsidi untuk kendaraan listrik ini bukan masalah mendukung atau mempermudah orang kaya untuk membeli kendaraan listrik. Sebab tidak semua mobil listrik mendapatkan subsidi, melainkan hanya model-model tertentu yang akan diberi keringanan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak semua mobil listrik--untuk yang kaya ataupun yang mewah--diberikan subsidi. Tapi (mobil listrik) dengan harga tertentu. Ini kebijakannya sedang dievaluasi," terang Airlangga dalam konferensi pers secara virtual yang disiarkan langsung di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (21/12/2022).

Diketahui, menurut rencana pemerintah, pembelian mobil listrik akan mendapat subsidi sekitar Rp 80 juta, sementara motor listrik Rp 8 juta. Hitung-hitungan tersebut hanya berlaku untuk kendaraan listrik yang memenuhi syarat minimal TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), yang artinya kendaraan listrik tersebut harus sudah dirakit di sini.

ADVERTISEMENT

Airlangga mengatakan, Indonesia membutuhkan pengembangan market agar jumlah mobil listrik bisa mencapai minimal 20 persen di tahun 2025 atau sekitar angka 400 ribu unit.

"Insentif akan kita berikan dalam rupiah tertentu, ini sedang bicara dengan Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani), nilainya Rp 5 triliun. Nanti dibagi, motor berapa, mobil berapa. Bus itu akan kita pertimbangkan juga," tukasnya.




(lua/din)

Hide Ads