Membandingkan Spesifikasi Kereta Cepat Indonesia dan Laos

ADVERTISEMENT

Membandingkan Spesifikasi Kereta Cepat Indonesia dan Laos

Tim detikcom - detikOto
Senin, 14 Nov 2022 07:34 WIB
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) menjalani persiapan untuk uji dinamis di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/11/2022). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan menjalani uji dinamis di sela penyelenggaran Presidensi G-20 pada 16 November mendatang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/YU
Kereta cepat (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Jakarta -

Indonesia bakal mencetak sejarah sebagai negara operator kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Tapi jika kita melihat ke belakang, negara Laos ternyata sudah lebih dahulu mengoperasikan kereta cepat sejak akhir 2021 lalu. Hal itu masih bisa diperdebatkan karena spesifikasi kereta cepat Indonesia dan Laos sangat berbeda.

Kereta cepat Indonesia dengan rute Jakarta-Bandung bakal melakukan uji coba dinamis dari Tegalluar ke Cikopo pada 16 November 2022. Uji coba dinamis tersebut disaksikan secara daring oleh Presiden Jokowi dan Presiden Cina Xi Jinping dari lokasi KTT G20 2022 di Nusa Dua, Bali.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Melaju 350 Km/Jam

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dibangun sejak awal 2016 lalu. Kereta cepat ini menempuh jarak 142,3 km, Jakarta-Bandung, dengan empat stasiun pemberhentian, yakni di Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar. KCJB diharapkan bisa beroperasi penuh pada Juni 2023.

Kereta cepat Indonesia menggunakan teknologi EMU (Electric Multiple Unit) dengan sistem penggerak listrik. Kereta cepat yang digunakan adalah generasi terbaru CR400AF yang merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh perusahaan CRRC Qingdao Sifang.

Kereta cepat CR400AF memiliki lebar 3,36 m, tinggi 4,05 m, dan panjang kepala kereta 27,2 m dan intermediate kereta 25 m. Selain lebih andal, CR400AF diklaim memiliki masa penggunaan lebih lama hingga lebih dari 30 tahun (sejak tahun produksi) serta biaya perawatan yang lebih rendah.

TIANJIN, CHINA - 2017/09/08: A Renaissance EMU train stops at the station platform.  New Renaissance EMU train (CR400),   will be operated at a speed of 350 kilometers per hour on the Beijing-Shanghai high-speed railway, faster than the CRH train, which makes the time between Beijing and Shanghai  shortened to 4.5 hours. (Photo by Zhang Peng/LightRocket via Getty Images)Kereta cepat CR400AF Foto: Zhang Peng/LightRocket/Getty Images

Satu rangkaian kereta cepat ini memiliki 8 gerbong dengan komposisi empat gerbong bermotor dan empat gerbong tanpa motor. Kereta CR400AF memiliki desain kecepatan hingga 420 km/jam dan kecepatan operasional 350 km/jam.

Dengan kecepatan 350 km/jam, perjalanan Jakarta-Bandung hanya butuh 36 menit untuk perjalanan langsung. Atau dengan kondisi perjalanan berhenti di setiap stasiun, hanya butuh waktu 46 menit dari Jakarta sampai Bandung.

Kereta cepat CR400AF pun sudah didesain untuk beroperasi di empat iklim, salah satunya iklim tropis dengan konsisi suhu dan kelembaban tinggi seperti di Indonesia. Kereta cepat CR400AF juga dilengkapi dengan dua rem darurat, pertama Emergency Brake EB dan kedua disebut Emergency Brake UB.

Proyek kereta api China-Laos: Mengapa China berambisi bangun rel kereta cepat di Asia Tenggara?Kereta cepat CR200J Foto: BBC World

Kereta Cepat China-Laos Melaju 160 Km/Jam

Proyek kereta cepat China-Laos dibangun sejak akhir 2016. Kereta cepat ini menghubungkan kota di perbatasan China Boten di tenggara China, ke ibu kota Laos, Vientiane, dengan jarak mencapai 414 km. Kereta cepat yang mengubungkan dua negara ini telah beroperasi sejak akhir 2021.

Berbeda dengan kereta Indonesia yang sudah mengusung spesifikasi kereta cepat, kereta Laos lebih tepat disebut sebagai kereta semi cepat. Hal itu karena kereta Laos hanya bisa dioperasikan hingga kecepatan 160 km/jam.

Kereta cepat Laos juga menggunakan teknologi EMU (Electric Multiple Unit) dengan spesifikasi kereta CR200J garapan China Railway Corporation. Model ini merupakan model kereta yang paling lambat di antara kereta cepat China lainnya, sehingga lebih cocok disebut sebagai kereta semi cepat.

Kereta semi cepat Laos bisa melaju 160 km/jam ketika membawa penumpang dan 120 km/jam ketika membawa barang. Meski kecepatannya hanya segitu, kereta semi cepat Laos bisa memangkas waktu perjalanan, dari 15 jam menjadi 4 jam. Kereta ini melintasi 167 jembatan dan 75 terowongan.



Simak Video "Sudah Dikirim, Kapan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Beroperasi?"
[Gambas:Video 20detik]
(lua/din)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT