Lama Diwacanakan, Kok Beli Pertalite Pakai MyPertamina Belum Berlaku?

ADVERTISEMENT

Lama Diwacanakan, Kok Beli Pertalite Pakai MyPertamina Belum Berlaku?

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Sabtu, 15 Okt 2022 14:04 WIB
Penggunaan MyPertamina untuk beli Pertalite dan Solar mulai diujicoba hari ini. Uji coba awal akan dilakukan di 11 daerah seluruh Indonesia.
Ilustrasi isi BBM pakai Mypertamina. Foto: Antara Foto/Adwit B Pramono
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) telah lama mewacanakan pembatasan pembelian BBM subsidi untuk kalangan mampu. Bahkan, uji cobanya sendiri sudah digelar sejak bulan lalu. Tapi, mengapa aturan 'membeli BBM Pertalite dan Solar wajib pakai MyPertamina' belum berlaku hingga sekarang?

Disitat dari detikFinance, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengungkapkan, pembelian BBM subsidi melalui aplikasi MyPertamina memang belum berjalan hingga sekarang.

Sebab, menurutnya, revisi Peraturan Presiden (Perpres) 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak hingga kini masih belum rampung.

"Kita masih menunggu revisi Perpres 191/2014 itu," ujar Irto Ginting, dikutip Sabtu (15/10/2022).

Revisi Perpres tersebut konon bakal mengatur kriteria kendaraan yang berhak membeli BBM Pertalite. Irto menambahkan, Pertamina sendiri hingga kini masih terus melakukan pendataan kendaraan.

"Nanti kami akan koordinasikan dengan regulator (BPH Migas) untuk pelaksanaannya," ungkap Irto.

Petugas SPBU mengisi bahan bakar minyak.Petugas SPBU mengisi bahan bakar minyak. Foto: Istimewa

Perkembangan Revisi Perpres 191

Ditanya mengenai perkembangan revisi Perpres, Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman menjelaskan, secara substansi belum ada perubahan terhadap materi draft Perpres yang diusulkan. Sayangnya, dia belum bisa memastikan kapan Perpres itu terbit. Sebab, kini pemerintah tengah mempertimbangkan banyak hal.

"Kalau saya berpandangan begini, kan pemerintah pasti mempertimbangkan semua hal dan kita lihat dari data yang disampaikan sebetulnya capaian MyPertamina masih sangat kecil," tutur Saleh.

Petugas SPBU mengisi bahan bakar minyak.Petugas SPBU mengisi bahan bakar minyak. Foto: Istimewa

Lebih jauh, Saleh memastikan, pihaknya bersama PT Pertamina (Persero) terus berupaya agar kendaraan yang terdaftar di MyPertamina semakin banyak. Hal itu dilakukan sambil menunggu draft Perpres diterbitkan presiden.

"Sambil menunggu draft Perpres itu ditandatangani presiden, kecuali ada perubahan atau kebijakan lain, maka kami bersama Pertamina tentu akan terus mengoptimalkan, turun gunung, untuk melakukan sosialisasi di daerah maupun juga di SPBU agar masyarakat semakin banyak mendaftar di MyPertamina," kata dia.

Diketahui, hingga awal Oktober, sudah ada 2.872.924 kendaraan yang terdaftar di MyPertamina. Namun, hanya 1.875.219 kendaraan saja yang diterima, sementara 986.644-nya ditolak dan 11.065-nya menunggu proses verifikasi.



Simak Video "Hampir Sejuta Mobil Tak Lolos Pendaftaran MyPertamina"
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/lth)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT