Pertamina bukan satu-satunya operator SPBU yang menawarkan BBM RON 90 (Pertalite). Selain Pertamina, perusahaan patungan BP-AKR juga diketahui memiliki BBM RON 90 yang dijual di Indonesia. Bedanya, BBM RON 90 yang disajikan BP-AKR dijual dengan harga lebih tinggi ketimbang Pertalite.
BP 90 saat ini dijual Rp 15.320 per liter, sedangkan Pertalite harganya Rp 10.000 per liter. Jelas Pertalite lebih murah karena memang mendapat subsidi dari pemerintah. Tanpa subsidi, harga Pertalite bisa jadi tidak berbeda jauh dari BP 90.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga sempat menjelaskan bahwa harga jual Pertalite masih jauh dari nilai keekonomian. Saat dijual Rp 7.650 per liter, harga keekonomian Pertalite adalah Rp 13.150 per liter.
Pertalite memang merupakan jenis BBM yang mendapat subsidi. Solar tergolong Jenis BBM Tertentu (JBT) yang harganya ditetapkan pemerintah dan mendapat subsidi. Sedangkan Pertalite dalam Kepmen ESDM no.37.K/HK/02/MEM.M/2022) ditetapkan sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Untuk itu, harga Pertalite ditetapkan pemerintah dan diberikan biaya tambahan pendistribusian 2%.
Sebagai BBM bersubsidi, penyaluran Pertalite harus diatur supaya tetap sasaran dan tidak melebihi kuota yang ditentukan. Pasalnya kata Sri 80% dari total Pertalite yang disubsidi justru dinikmati masyarakat menengah ke atas. Pun demikian dengan solar subsidi yang tidak sepenuhnya dinikmati rakyat kurang mampu.
Berbeda dengan BP 90 yang merupakan Jenis BBM Umum dan harganya bisa berubah sewaktu-waktu mengikuti harga minyak mentah dunia. Bila harga minyak dunia sedang naik, maka harga BP 90 tentu akan ikut terkerek.
Sebaliknya, jika harga minyak mentah dunia turun harga BBM BP juga ikut merosot. Pun soal konsumsinya bebas digunakan oleh siapapun tanpa persyaratan.
Adapun baik Pertalite maupun BP 90, lebih cocok digunakan untuk jenis kendaraan dengan rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1.
Simak Video "Video: Timwas DPR Kritik BP Haji Buntut Isu Pemotongan Kuota Haji RI"
(dry/din)