Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia baru saja naik. Namun faktanya, harga BBM termurah di Indonesia masih lebih mahal dari Malaysia.
Malaysia memang memberikan subsidi bensin tetapi dengan oktan yang lebih tinggi. Maka bensin RON 95 di Malaysia bisa lebih murah dari Pertalite.
Dikutip ringgitpuls, harga bensin RON 95 Malaysia hanya 2,05 ringgit per liter atau setara Rp 6.814 (dengan kurs Rp 3.324 per ringgit). Sedangkan, harga Pertamax di Pertamina yang memiliki RON lebih rendah, yakni RON 92 dibanderol Rp 14.500 per liter.
Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin mengatakan harga BBM Malaysia memang betul rendah karena subsidi. Namun subsidinya disebut hanya digunakan ketika harga minyak mentah mengalami kenaikan. Tapi kenapa harganya tetap bisa stabil?
"Seiring dengan kenaikan crude oil (minyak mentah) naik menjadi Rp 9,840 per liter (Pertamax Turbo). Coba dibandingkan dengan Pertamax Turbo yang comply dengan Euro4 dengan BBM di Malaysia, sama dengan Euro4 tapi HPP (Harga Pokok Penjualan) di Malaysia hanya Rp 3.472 per liter itu 17 September 2021," kata Puput.
Puput mencontohkan perbandingan HPP dari harga di Indonesia dan Malaysia. Menurutnya harga BBM di Malaysia lebih stabil karena subsidi yang berkelanjutan, namun kebijakan itu bukan hanya berupa subsidi biasa. Selain itu masyarakat juga bisa memantau HPP dan profit margin dari penjualan BBM.
"Dalam minggu-minggu ini berapa HPP di Malaysia, ketika crude oil 102 - 105 USD per barel?" ujar Puput.
"Kita lihat gasoline di Malaysia Rp 9.866 per liter (HPP), pemerintah Malaysia menjual di SPBU Rp 6.804 per liter artinya di sini pemerintah Malaysia mensubsidi BBM kepada masyarakatnya. Kemudian di HPP Diesel Fuel Rp 10.347 per liter, dijual di SPBU Rp 7.136 per liter," jelas Puput.
Dia menjelaskan pemerintah Malaysia akan mensubsidi BBM jika harga minyak mentah naik, namun akan mengambil pajak atau cukai jika minyak mentah turun di bawah 80 USD per barel. Pajak ini, kata Puput, hanya akan digunakan kembali dalam mensubsidi BBM.
"Angka-angka ini berbeda dari sebelumnya, sebelumnya HPP di Malaysia lebih rendah dari harga SPBU. Tetapi ketika crude oil tinggi seperti saat ini sebelumnya mencapai 120 USD per barel maka pemerintah Malaysia memberikan subsidi. Tetapi subsidi ini akan menjadi pajak BBM ataupun cukai BBM ketika harga crude oil turun drastis di bawah 80 USD per barel. Nah inilah bijaksananya pemerintah Malaysia dalam menetapkan harga."
"Sehingga di Malaysia mau crude oil tinggi ataupun rendah, harga BBM di SPBU relatif sama yaitu sekitar 2,05 Ringgit sampai dengan 2,2 Ringgit per liter atau sekitar Rp 7.200 sampai Rp 7.300 per liter," jelas dia.
Simak Video 'Naik-Turun Harga Pertalite: Dulu Sempat Rp 6 Ribuan, Kini Rp 10 Ribu':
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kapolri Soroti Moge-Mobil Mewah Dikawal: Jangan Terobos Lampu Merah
Bocah 15 Tahun Ngebut Naik R25 Tabrak Pemuda Semarang, Korban Meninggal Dunia