Pesawat Skuadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Madiun terjatuh saat pilot sedang melakukan latihan Night Tactical Intercept. Pesawat yang digunakan modelnya T-50i Golden Eagle.
T-50i Golden Eagle merupakan pesawat latih tempur supersonik buatan Amerika-Korea. Lebih lanjut, T-50 Golden Eagle dikembangkan oleh Korean Aerospace Industries dengan bantuan Lockheed Martin, demikian seperti dikutip dari Tni-au.mil.id.
Pesawat ini dikembangkan sebagai pengganti berbagai pesawat latih dan pesawat serang ringan seperti T38, F5B, dan Cessna A37B Close Air Support yang dioperasikan AU Korea.
Program itu awalnya untuk mengembangkan pesawat latih secara mandiri yang bisa menembus kecepatan supersonik. Sehingga pesawat itu bisa dipakai untuk melatih dan mempersiapkan pilot bagi pesawat KF-16 (F-16 versi Korea).
Dalam pengembangan T-50 Golden Eagle, lahir A50 atau T50 LIFT, sebagai varian serang ringan. T-50 diekspor dari Korea Selatan ke beberapa negara seperti Indonesia, Irak, dan Filipina.
T-50i merupakan pengembangan dari keluarga T-50 untuk menyesuaikan kebutuhan Angkatan Udara Indonesia. Pesawat buatan Korean Aero Industries itu tiba secara bertahap di Indonesia sejak September 2013 sampai Februari 2014. Pesawat T-50i ini digunakan sebagai pesawat Fighter Lead in Trainer atau untuk melatih calon penerbang tempur.
Di sisi lain, pesawat T-50i Golden Eagle menggantikan Hawk MK53 yang beroperasi sejak tahun 1980-an di Indonesia. Hal ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan penerbang tempur untuk membawa pesawat yang lebih canggih seperti F-16 serta Sukhoi 27/30.
Dikutip dari Koreaaero, T50 memiliki dimensi pajang 13,14 meter, lebar 9,45 meter, dan tinggi 4,81 meter. Perfomanya nggak sembarangan, T-50i memiliki kelincahan, kepraktisan, dan kemampuan persenjataan.
Pesawat ini mampu membawa semua jenis bom, rudal, maupun roket. Rencananya T-50i akan dilengkapi dengan radar udara sehingga mampu mengubah misi dari latih jet menjadi semua misi operasi.
Dengan total kapasitas 5 ton, T-50i dilengkapi canon gatling internal 3 laras General Dynamics 20 mm. Dengan bekal tersebut, T-50i bisa menyemburkan 2.000 peluru per menit.
Saat malam hari, para penerbang juga dibekali Night Vision Goggles (NVG). Ini merupakan seperangkat helmet yang Mekanisme kerja perangkat NVG di atas yaitu night vision menangkap thermal imaging. Thermal imaging adalah obyek yang terlihat memancarkan sinar infra merah.
Dapur pacunya, T50i Golden Eagle dibekali mesin General Electric F404-GE-102, pesawat T-50i mampu menghasilkan daya dorong 17.700 pounds dengan after burner dan 11.000 pounds dengan tenaga mil power.
Di atas kertas pesawat ini bisa mencapai kecepatan maksimal 1,5 kali kecepatan suara atau 1.600 km/jam. Pesawat supersonik ini bisa terbang hingga ketinggian maksimal 55.000 kaki.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Tanpa Ampun! Kapolri Perintahkan Tindak Tegas Pengendara 'Pelat Dewa'
Istri Pejabat Setneg Flexing Beli Mobil Nggak Diniatin, Segini Harganya
Ditilang karena Tidak Pakai Baju dan Helm, Bule Bali: Polisi Cuma Mau Uang Saya