Benarkah Buka HP di SPBU Bisa Meledak? Ini Penjelasan LIPI

Benarkah Buka HP di SPBU Bisa Meledak? Ini Penjelasan LIPI

Tim detikcom - detikOto
Kamis, 30 Jun 2022 08:04 WIB
Pertamina menggelar program cashback untuk pembelian Pertamax sampai akhir bulan Oktober. Cashback Rp 250/liter tersebut dapat diperoleh konsumen yang membayar via aplikasi MyPertamina.
Foto: Buka HP di SPBU untuk transaksi non-tunai, aman nggak sih? (Dok. Pertamina)
Jakarta -

Pembelian BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar akan dibatasi agar tepat sasaran. Masyarakat yang ingin membeli Pertalite atau Solar harus mendaftarkan diri. Transaksi pembayaran juga bisa menggunakan aplikasi MyPertamina di ponsel.

Namun, ada kekhawatiran bahwa mengoperasikan ponsel atau HP di SPBU berbahaya. Hal itu diperkuat dengan adanya logo larangan mengoperasikan ponsel di SPBU. Benarkah membuka HP di SPBU bisa menimbulkan kebakaran?

Peneliti utama Electromagnetic Design Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut anggapan buka HP di SPBU bisa bikin meledak tidak sepenuhnya benar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Larangan mengaktifkan ponsel saat mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU bukan karena bisa meledak seperti yang dipikirkan," kata Peneliti utama Electromagnetic Design Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian LIPI, dikutip dari situs LIPI.

Menurutnya, kemungkinan terjadinya ledakan akibat membuka HP di SPBU sangat kecil. Sebab, radiasi elektronik yang ditimbulkan oleh HP sudah tercampur dan terurai dengan komponen di udara.

ADVERTISEMENT

Adapun kerugian menggunakan HP di SPBU ada pada konsumennya. Sebab, dikhawatirkan penggunaan HP bisa mempengaruhi akurasi takaran mesin elektrik pompa BBM.

Gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan oleh handphone disebut dapat mempengaruhi kinerja mesin elektrik pompa BBM. Jika gelombang yang ditimbulkan dari ponsel tersebut terlampau besar, maka bentuk terganggunya kinerja mesin elektrik pompa BBM itu adalah terjadinya kesalahan takaran BBM.

"Misalnya, jika dipencet tombol perintah mengeluarkan jenis bensin 10 liter, maka yang keluar hanya satu liter. Atau malah sebaliknya," ujarnya.

Dikutip detikInet, pengamat gadget Lucky Sebastian mengatakan, berdasarkan studi Dr Adam Burgess of the University of Kent, membuka HP di SPBU aman.

"Dia selama 11 tahun meneliti 243 kebakaran di SPBU seluruh dunia, ternyata tidak satu pun yang disebabkan oleh ponsel," ungkapnya.

Awal mula kecurigaan ponsel menjadi penyebab kebakaran di SPBU dimulai dari surat kabar Guardian pada 2005 silam. Dikabarkan seorang pengendara motor yang sedang mengisi bahan bakar merogoh saku baju dan celananya untuk mencari ponsel. Tak lama kemudian ada api keluar dari motonya yang sedang diisi BBM.

"Diambil kesimpulan penyebabnya ponsel. Tetapi diperkirakan, tetesan bensin yang keluar lantaran mudal (luber) dari tanki mengenai mesin motor yang panas sehingga terjadi kebakaran," terang Lucky. Menurutnya, sinyal dari ponsel terlalu kecil untuk bisa memercik uap gas dari bahan bakar.

Meski begitu, Pertamina menyarankan penggunaan ponsel untuk transaksi menggunakan non-tunai dilakukan dengan jarak tertentu. Adapun titik amannya yakni 1,5 meter dari pompa pengisian bensin dengan ketinggian 1,5 meter dari permukaan tanah atau lantai. Kamera juga dapat digunakan dengan jarak tersebut asalkan tidak menggunakan flash.




(rgr/lth)

Hide Ads