Kabar Beli BBM Pakai Aplikasi, Pemilik Pertamini Protes

Kabar Beli BBM Pakai Aplikasi, Pemilik Pertamini Protes

M Luthfi Andika - detikOto
Jumat, 17 Jun 2022 07:50 WIB
Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU 14.223.301 Jalan Sisingamangaraja, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Rabu (13/4/2022). Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan stok BBM dan LPG aman selama Ramadhan dan mudik Idul Fitri 1443 H dengan menyediakan 891 unit mobil tangki, 30 unit Bridger Avtur, 254 unit mobil pembawa LPG (skid tank) dan 32 unit mobil tangki dispenser. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo/aww.
Kabar beli BBM harus pakai aplikasi ditolak pemilik Pertamini (Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)
Jakarta -

Pemerintah berencana akan menerapkan setiap pembelian bensin Pertalite, harus dilakukan menggunakan aplikasi MyPertamina. Hal ini dilakukan agar subsidi bahan bakar tepat sasaran. Terlepas dari niat baik pemerintah, masyarakat menilai hal ini dilakukan agar lebih banyak masyarakat yang mengunduh aplikasi MyPertamina.

Seperti yang disampaikan pelaku usaha Pertamini di wilayah Jakarta Timur, yang merasa keberatan untuk setiap pembelian bensin Pertalite harus menggunakan aplikasi.

"Kalau seperti itu (pembayaran menggunakan aplikasi) Download (unduh) secara terpaksa ini. Ini ribet dan susah, kalau saya sih tidak setuju melakukan pembelian bensin (Pertalite) menggunakan aplikasi. Kalau kakek yang ga tahu gaptek pasti lebih ribet, ga semua orang tua pegang hp kan," kata salah satu pemilik Pertamini kepada detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini pemaksaan orang supaya Download (unduh). Bahkan kata teman saya, jika download aplikasi ini dijanjikan akan diundi dan mendapat hadiah," ujarnya kepada detikOto.

Penjelasan Pertamina soal Beli BBM Pakai Aplikasi

Dalam pemberitaan sebelumnya, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga SH C&T, Irto Ginting buka suara. Kepada detikcom, Senin (13/06/2022) kemarin. Irto mengatakan, nantinya pembayaran tidak harus menggunakan aplikasi MyPertamina. Metode pembayaran dan digitalisasi sistem di SPBU, kata Irto, adalah dua hal yang berbeda.

ADVERTISEMENT

"Nanti dimasukin nomor polisinya, di situlah fungsi digitalisasi. Bayarnya ga harus pake MyPertamina. It's two different things," tambahnya.

Irto menjelaskan, rencana penggunaan MyPertamina untuk para konsumen BBM subsidi lebih diperuntukkan dalam membuat database, di mana untuk ke depannya inilah yang akan menjadi acuan oleh pemerintah dalam menentukan konsumen yang layak menerima BBM subsidi melalui verifikasi.

Petugas melayani pengisian BBM di SPBU Pertamina 31.40101 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (16/4/2022). Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memastikan stok BBM dan LPG selama Ramadhan hingga arus mudik lebaran Idul Fitri aman dan saat ini seluruh infrastruktur telah disiagakan meliputi delapan Terminal BBM, lima Terminal LPG, lima depot pengisian pesawat udara dan lebih dari 1900 lembaga penyalur BBM se-Jawa Bagian Barat serta lebih dari 38 ribu lembaga penyalur LPG. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/wsj.Terkait kabar beli BBM pakai aplikasi, pengusaha Pertamini protes (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

"Setelah nama masuk dan verifikasi, nanti pemerintah, dalam hal ini BPH Migas, verifikasi apakah itu orang yang berhak atau tidak. Dalam artian ketika datanya sudah clean nama orang, nomor polisi, alamat dll," tambahnya, kepada detikcom.

Irto mengatakan, registrasi diri dan nomor kendaraan nantinya tidak harus dilakukan melalui aplikasi MyPertamina di smartphone, tetapi juga bisa diakses lewat website, sehingga masyarakat yang tidak memiliki smartphone tidak perlu khawatir.

"Kita di sini sedia dua base, yang pertama aplikasi MyPertamina, dan yang kedua kita juga punya web base-nya," tambahnya.

"Kalau ga punya handphone, it's okay. Tapi kita tetap buka peluang itu, ketika nomornya sudah masuk sistem, nanti bisa diverifikasi oleh SPBU tersebut," ujar Irto.

Meski begitu, Irto juga menambahkan kalau ke depannya konsumen juga bisa melakukan pembayaran lewat MyPertamina untuk mempercepat transaksi. Dengan begitu, secara otomatis data yang sudah teregistrasi sebelumnya akan langsung masuk, kemudian menunjukkan apakah konsumen tersebut berhak untuk mengakses BBM subsidi atau tidak.

"MyPertamina sedang disiapkan infrastrukturnya, masyarakat ga perlu khawatir. Bila nanti sudah jadi, Perpres akan disosialisasikan. Siapa saja yang berhak dapat BBM subsidi itu akan diminta untuk mendaftarkan diri," tambahnya.


Irto mengatakan, pada prinsipnya pemerintah dan Pertamina harus tahu siapa saja yang masuk kriteria penerima subsidi demi penentuan ketepatan sasaran. Sehingga, kata Irto, masyarakat itu perlu mendaftarkan diri minimal lewat web base.




(lth/din)

Hide Ads