Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi mengungkapkan biang kerok kemacetan saat mudik lebaran tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya adalah ketidakdisiplinan para pengendara.
Pengendara yang saling serobot di gerbang tol atau di pelabuhan disebut menjadi biang kerok kemacetan saat mudik. Hal itu berdasarkan evaluasi pada musim mudik sebelum-sebelumnya.
"Saya perlu informasikan bahwa evaluasi lebaran yang lalu kenapa terjadi kemacetan, pertama kita harus menyadari bahwa ada ketidakdisiplinan kita semua. Contohnya berebut ketika akan masuk ke kapal saat penyeberangan. Moga-moga besok tidak akan terjadi. Semua akan dilayani dengan sama," ujar Firman dalam konferensi pers Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saling serobot yang membuat macet saat mudik juga kerap terjadi di gerbang tol. Firman meminta masyarakat yang menggunakan kendaraan untuk mematuhi tertib lajur.
"Gerbang tol sudah diberikan garis yang cukup panjang sebelum mencapai gerbang tol. Tidak usah berebut. Karena berebut tadi akan menambah waktu antrean kita menuju gerbang tol. Pengelola jalan tol sudah menyiapkan sedemikian rupa untuk mempercepat proses-proses pelayanan," ujar Firman.
Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, membenarkan budaya tidak tertib menjadi salah satu penyebab kemacetan saat mudik. Faktor lainnya adalah pengendara yang tidak memiliki saldo E-Toll yang cukup.
"Pemilihan lajur itu harus sesuai dengan kebutuhan, keinginan untuk menentukan kecepatan, aturan lalu lintas serta kemampuan dari kendaraan. Sehingga harus konsisten, berpindah-pindah lajur artinya dia tidak punya sikap. Ya silakan aja egoisme dilakukan, tapi tidak di tempat umum," ujar Sony kepada detikcom, Jumat (22/4/2022).
Menurutnya, pindah lajur itu ada etikanya. Laur yang dipilih adalah haknya, tapi ketika berpindah lajur artinya pengendara harus meminta izin dengan kendaraan yang ada di lajur tujuan.
"Sama seperti kalau lajur kita dipotong orang kan juga nggak suka/kesal," sebut Sony.
"Gimana caranya beretika pindah lajur? Satu. lihat belakang atau spion. Jangan main potong. Apabila clear dan ada ruang, next nyalakan sign. Kemudian Melintas di kondisi marka putus-putus, visibilitas luas dan kecepatan disesuaikan dengan kebutuhan serta aturan," jelasnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP