Indonesia Punya Jalan Tol Panjang, Sleeper Bus Bakal Digemari Penumpang

Indonesia Punya Jalan Tol Panjang, Sleeper Bus Bakal Digemari Penumpang

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 21 Apr 2022 09:42 WIB
Jakarta -

Sleeper bus sedang menjadi tren di industri transportasi bus dalam beberapa tahun ini. Banyaknya permintaan operator terhadap sleeper bus salah satunya karena dibangunnya jalur tol Trans Jawa dari ujung barat ke ujung timur.

Seperti diungkapkan Direktur Utama PT Sinar Jaya Megah Langgeng, Teddy Rusli, sleeper bus menawarkan keunggulan yang tidak bisa diberikan bus biasa. Sebab di kelas sleeper bus, penumpang bisa full rebahan dengan memiliki kabin pribadi. Konsep ini mirip seperti hotel kapsul.

"Jadi saya lihat penumpang bisa menikmati berpergian jauh, apalagi kita mempunyai jalan tol yang cukup panjang, jalan tol kita mungkin sudah mencapai 900 kilometer di Jawa. Jadi inilah era berpergian untuk kondisi Covid dan dengan jalan tol yang panjang. Masyarakat bisa menikmati perjalanan tanpa rasa capai," papar Teddy Kantor Pusat Laksana, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah (19/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laksana Legacy SR2 Suites Combi Family SeriesLaksana Legacy SR2 Suites Combi Family Series Foto: Screenshot Youtube Laksanabus

PO (Perusahaan Otobus) Sinar Jaya sendiri terlibat pengembangan sleeper bus bersama karoseri Laksana asal Semarang. Setelah memperkenalkan Legacy SR2 Suites Class pada 2019 lalu, pada 2022 ini PO Sinar Jaya dan Laksana kembali merilis bus suites class, dengan gabungan konsep kursi konvensional dan kursi sleeper bus. Produk baru ini dinamakan Legacy SR2 Suites Combi Family Series.

ADVERTISEMENT

Lanjut Teddy menambahkan, berdasarkan pengalamannya selama kuliah di Jerman, sleeper bus bisa menghemat anggaran menyewa hotel konvensional.

"Jadi istilahnya paket hemat. Saat saya kuliah di Jerman, saya suka berpergian dengan kereta api. Maka saya beli tiket untuk 1 bulan. Nah itu berangkat sore hari, nyampe di Paris pagi. Jadi langsung jalan-jalan udah menghemat satu hotel. Saya pikir (tren) ini akan terjadi di Indonesia," terang Teddy.

(lua/din)

Hide Ads