Kalau di Tol Ada One Way, Bus yang Mau Jemput Pemudik Lagi Bisa Terhambat

Kalau di Tol Ada One Way, Bus yang Mau Jemput Pemudik Lagi Bisa Terhambat

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 07 Apr 2022 19:32 WIB
Sejumlah kendaraan melintasi jalur satu arah menuju Jakarta yang diberlakukan di tol Jakarta-Cikampek, di Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (19/6). Pihak kepolisian menerapkan sistem satu arah dari Tol Cipali hingga Cawang untuk mengurai kemacetan saat arus balik berlangsung. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/kye/18
Sistem one way atau satu arah di jalan tol saat mudik. (Dok. Antara Foto)
Jakarta -

Mudik tahun ini tidak ada lagi penyekatan-penyekatan. Masyarakat kini dibolehkan mudik lebaran dengan syarat sudah divaksin booster.

Melonggarnya kebijakan ini diperkirakan membuat pemudik melonjak. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri pun menyiapkan skema lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan berupa contra flow dan one way.

Namun, menurut Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, ada hal yang harus diperhatikan jika diberlakukan contra flow atau one way di jalan tol. Terutama adalah pergerakan bus yang kembali ke Jakarta untuk menjemput pemudik lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harus diberikan perhatian khusus atau prioritas bagi sejumlah bus yang sudah tiba di lokasi tujuan untuk kembali mengangkut penumpang akan mudik," ujar Djoko dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (7/4/2022).

Menurut Djoko, pengalaman tahun 2019, banyak pengemudi bus yang mengeluh akibat kebijakan penerapan contra flow di jalan Tol Trans Jawa. Hal itu perlu menjadi perhatian pihak terkait agar tidak menghambat perjalanan pemudik.

ADVERTISEMENT

"Sejumlah armada bus yang akan menjemput pemudik menjadi terhambat perjalanannya," ujarnya.

Djoko juga menilai, harus dicermati pula keberadaan angkutan umum pelat hitam dan biro jasa yang menawarkan mudik menggunakan bus pariwisata melalui media sosial. Kata dia, pemerintah perlu mengantisipasi sejak dini.

"Kendaraan yang digunakan pasti tidak lolos ramp check, penumpang tidak diperiksa kesehatannnya, pengemudi tidak ikut tes kesehatan. Sanksi dapat diberikan terhadap PO Bus Pariwisata yang beroperasi dengan berkedok wisata mudik. Di sisi lain, masih ada sejumlah armada truk yang masih kerap digunakan untuk mengangkut pemudik. Tentunya ada larangan penggunaan truk untuk membawa pemudik. Di masa lebaran, juga penggunaan mobil bak terbuka digunakan untuk berwisata, harus dilarang. Mulai saat ini sosialisasi itu perlu dilakukan," tegas Djoko.




(rgr/din)

Hide Ads