Bos Volkswagen, Herbert Diess memperingatkan imbas perang berkepanjangan Rusia-Ukraina berisiko lebih buruk. Sebab, sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia bak pisau bermata dua.
"Gangguan pada rantai pasokan global dapat menyebabkan kenaikan harga yang besar, kelangkaan energi dan inflasi," ujar Chief Excecutive Volkswagen Group, Herbert Diess kepada Financial Times, Jumat (11/3/2022).
"Ini bisa sangat berisiko bagi ekonomi Eropa dan Jerman," tambah dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu muncul ketika para pemerintah Barat, termasuk banyak negara Eropa dan Amerika Serikat, menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina. Negara yang dipimpin Vladimir Putin ini merupakan pemasok komoditas global utama dari gas hingga Palladium.
Eropa bergantung pada Rusia untuk kebutuhan energi. Jerman memilih untuk tidak mengikuti Amerika Serikat dalam memberlakukan embargo minyak dan gas penuh. Sebab Rusia memasok 45 persen impor gas Eropa yang memanaskan rumah dan membantu menggerakkan sektor manufaktur benua itu.
"Untuk masyarakat seperti Jerman, bergantung pada energi Rusia, raw material. . . jika Anda membayangkan skenario di mana kami memutuskan hubungan bisnis dengan Rusia, yang mungkin harus kami lakukan jika konflik ini [tidak berhenti], Anda tidak dapat membeli energi lagi dan ini akan mengarah pada situasi yang mungkin berdampak pada Eropa dan Jerman," kata Diess.
Diess mendukung "sanksi maksimum" terhadap Rusia. Tapi tetap harus mengutamakan dialog.
"Kita harus kembali ke negosiasi, untuk berdialog, karena yang tidak kita inginkan adalah perang tanpa akhir di Ukraina," tambah dia.
VW, yang memiliki 500.000 karyawan di Eropa, pekan lalu mengumumkan penghentian produksi kendaraan di Rusia "sampai pemberitahuan lebih lanjut", VW menghentikan pabriknya di Kaluga dan Nizhny Novgorod.
Kompetitor asal Jerman, BMW dan Mercedes juga menghentikan produksi atau penjualan Rusia. Diess memperingatkan bahwa VW dan ekonomi Eropa yang lebih luas dapat segera menghadapi masalah yang jauh lebih besar daripada hambatan pasokan.
Meskipun VW memiliki 7.000 karyawan di Rusia, pasar tidak terlalu penting bagi bisnisnya secara keseluruhan. VW dan merek lainnya Skoda, Audi dan Porsche menjual lebih dari 204.000 mobil di Rusia tahun lalu, dari 9 juta unit di seluruh dunia.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!