Pabrikan Otomotif Siap Menyambut Euro4
Para pelaku industri otomotif saat ini terus berbenah untuk bisa melahirkan kendaraan lebih bersih sesuai instruksi pemerintah. Sebagai catatan, penerapan Euro4 diesel sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Pemerintah berencana menerapkan standar emisi Euro 4 pada mesin kendaraan diesel mulai 2022. Peraturan itu tertuang dalam surat yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020 tertanggal 20 Mei 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, semua produsen otomotif yang merakit kendaraan niaga bermesin diesel akan mulai melakukan produksi pada 7 April 2022. Anjuran untuk beralih ke Euro 4 itu sebenarnya sudah tertuang di dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017.
Seperti PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (Mitsubishi Fuso Indonesia), saat ini sudah mempersiapkan 29 model kendaraan niaga berspesifikasi Euro 4. Kendaraan itu akan mendapatkan peningkatan spesifikasi terkait penggunaan bahan bakar Euro 4 antara lain pada mesin dan komponen common rail, kemampuan teknis kendaraan hingga penambahan dimensi.
Terkait penjualan, Executive Vice President of Sales and Marketing Divisions PT KTB, Duljatmono, mengatakan KTB Fuso ingin menaikkan pangsa pasar dari 46,7 persen pada 2021 menjadi 48 persen pada tahun ini.
Sementara itu, PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) telah melakukan pengembangan produk untuk memastikan kesiapan implementasi standar emisi Euro4.
![]() |
Presiden Direktur HMMI Masahiro Aso mengaku telah mempersiapkan segala fasilitas dan lini produksi di pabrik untuk mendukung penerapan Euro 4. "Ketika Indonesia memasuki era Euro4 di April 2022, HMMI telah lebih dari siap untuk memproduksinya," ujar Aso dalam pernyataan resminya.
Satu lagi hal baru, pada produk Hino Euro4 nanti adalah control system yang seluruhnya terintegrasi dalam ECU, Di mana ECU generasi ke-4 Hino telah meng-integrasikan ECU dan EDU, sehingga sinkronisasi seluruh sistem kendali pada kendaraan akan lebih baik dan akurat.
General Manager Marketing PT IAMI Attias Asril JUGA mengatakan, Isuzu siap dalam menerapkan standar Euro 4. Soalnya, sejak 10 tahun lalu, tepatnya pada 2011, truk Giga Isuzu sudah menggunakan mesin common rail. Sesuai ketentuan, untuk memenuhi standar Euro4, kendaraan wajib menggunakan common rail.
Saat ini, tiga jenis kendaraan Isuzu, 90 persennya memiliki sparepart yang sama jika mengadopsi standar Euro4 nantinya. Artinya, kata Attias, konsumen tidak perlu cemas akan ketersediaan suku cadang di lapangan.
"Persiapan ekosistem menjelang 7 April 2022 itu sudah dimulai sejak semester dua tahun lalu. Sudah kami lakukan di seluruh Indonesia," tutur Attias.
Ia menambahkan, Isuzu sudah menguji konsumsi BBM untuk kendaraan standar Euro 2 dan Euro 4. Ternyata, truk Euro 4 Isuzu lebih hemat BBM 10-12 persen. "Jadi, selain menghasilkan emisi gas buang yang lebih baik, ternyata juga irit," ujar Attias.
![]() |
Makanya, ia optimistis truk Isuzu bisa diterima pasar dengan baik. Ia menargetkan hingga akhir tahun 2022, Isuzu bisa meraih peningkatan penjualan 15-20 persen. Tentunya, itu tidak hanya terkait Euro 4, tetapi karena Isuzu dalam setahun belakangan ini meningkatkan layanan purna jual dengan strategi baru.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan whole sales (pabrik ke diler) kendaraan niaga mencapai 227.396 unit, dengan rincian Fuso 36.518 unit, Isuzu 26.636 unit, Hino 20.683 unit, dan Mercedes-Benz Commercial Vehicle (Daimler) 1.810 unit.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP