Toyota Motor Corp menyatakan akan memangkas produksi mereka di Jepang hingga 65.000 unit akibat kurangnya suplai semikonduktor. Lalu bagaimana produksi Toyota di Indonesia, nih?
Direktur Eksternal Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam memberikan jawabannya kepada detikOto. Dia berharap chip semikonduktor bukan menjadi permasalahan, meski tetap menunggu perkembangan supply-nya.
"Kita masih monitor bagaimana supply ability semi konduktor. Tahun ini (2022) kita berharap bisa tumbuh 5-10%, dengan mendorong ekspor lebih besar," jawab singkat Bob Azam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toyota Motor Corp mengumumkan akan memangkas produksi mereka di Jepang hingga 65.000 unit. Hal ini dilakukan akibat meningkatnya kasus penularaan COVID-19 di kalangan pekerja, yang membuat pasokan suku cadang terhambat. Belum lagi ditambah dengan kurangnya pasokan semikonduktor.
Dalam pemberitaan detikOto pada Desember 2021 kemarin, Bob menjelaskan industri otomotif dalam negeri mulai menunjukkan kebangkitan setelah kandas dihantam badai pandemi COVID-19 tahun 2020 lalu.
"Tahun ini kita sudah masuk recovery (pemulihan). Jika dibandingkan sebelum pandemi, 2019, domestik kita itu sudah mencapai angka 88% dibandingkan dengan 2019. Sedangkan ekspor sudah mencapai 89% dibandingkan dengan 2019," bilang Bob dalam acara Toyota Media Gathering 2021 secara virtual (21/12/2021).
![]() |
Lanjut Bob menambahkan, saat ini pemulihan ekspor mobil angkanya sudah mendekati 90%. "Jadi untuk ekspor itu mencapai 189.000 (bulan Januari-November 2021). Jadi sudah mendekati hampir 90% lah recovery-nya," sambung Bob.
Di samping itu, penjualan mobil domestik nasional periode Januari-November tahun ini sudah mencapai angka lebih dari 790 ribu unit atau meningkat 66,5% dibandingkan tahun lalu. Sementara Toyota sendiri penjualannya tumbuh sekitar 84,5% dengan torehan 263 ribu unit di periode yang sama.
"Kalau tahun lalu, domestik itu 2020, 50% kurang lebih, sedang untuk ekspor 70%. Kalau kita lihat dari angka tahun lalu, ekspor itu cepat pulih. Tapi di tahun ini hampir sama, ekspor maupun domestik. Dan ini akibat adanya insentif PPnBM yang diberikan oleh pemerintah," kata Bob lagi.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini