Saat berkendara di jalan raya, tentu kita perlu waspada karena kecelakaan bisa terjadi kapan saja. Seiring berjalannya waktu, keselamatan jalan raya semakin ditingkatkan dengan hadirnya Forgiving Road. Apakah itu?
Dilansir dari berbagai sumber, Forgiving Road atau jika diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti Jalan Memaafkan, erat kaitannya dengan kecelakaan di jalan raya. Semisal terjadi suatu insiden kecelakaan, maka secara teknis Forgiving Road akan menurunkan tingkat fatalitas korban akibat tabrakan tersebut.
Forgiving Road hadir sebagai bentuk perhatian dalam meminimalisir kecelakaan yang terjadi di jalan. Dengan menghasilkan atribut keselamatan di jalan raya semakin ditingkatkan guna memberikan rasa aman dan nyaman saat berkendara.
Pada intinya, Forgiving Road merupakan infrastruktur jalan yang mampu meminimalisir kesalahan pengguna jalan dan mengurangi tingkat keparahan korban dari cedera. Dengan begitu, Forgiving Road hadir dengan desain serta perangkat keselamatan jalan yang mampu meminimalisir kesalahan pengguna jalan, kalaupun terjadi kecelakaan tidak menimbulkan korban fatal.
Jadi, apabila kamu tengah berkendara di jalan dan mobil yang kamu gunakan dirasa tidak baik atau mengalami kerusakan, kamu bisa memanfaatkan area Forgiving Road untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Tak hanya Forgiving Road, di Indonesia juga terdapat dua aspek lainnya untuk memenuhi keselamatan dalam berkendara di jalan raya. Menurut catatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), terdapat juga Regulating Road dan Self Explaining Road.
Kedua aspek tersebut juga memiliki perbedaan. Seperti regulating road, di mana sebuah jalan harus memenuhi ketentuan yang mengatur bagaimana jalan tersebut seharusnya digunakan dengan layak dan aman.
Lalu self explaining road, yaitu suatu jalan harus dilengkapi dengan fasilitas seperti keselamatan dan rambu-rambu untuk memberikan informasi kepada pengendara mengenai arah dan tujuan. Ditambah juga hazard atau risk serta batasan dalam penggunaan jalan, yang di dalamnya termasuk kecepatan dan jenis kendaraan.
Bahkan, membuat sebuah jalan juga harus melalui berbagai tahapan. Misal jalan tersebut didesain untuk kepentingan apa, apakah untuk jalan antar kota (primer) atau untuk lalu lintas lokal (sekunder).
Selain fungsi yang berbeda, faktor keselamatan juga tidak sama. Seperti di jalan primer tersedia bahu jalan agar pengendara yang mogok tidak berhenti di badan jalan. Sementara untuk jalan sekunder, karena kecepatan kendaraan tidak begitu kencang maka tersedia tempat parkir di pinggir jalan dan trotoar untuk pejalan kaki.
Tonton juga video Viral pameran PopArt Jakarta berikut ini:
(lth/lth)