Detik-detik Taksi Terbang Pertama di Indonesia Mengudara di Langit Bali

Detik-detik Taksi Terbang Pertama di Indonesia Mengudara di Langit Bali

Doni Wahyudi, Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 29 Nov 2021 11:42 WIB
Jakarta -

Indonesia tak mau ketinggalan menuju industri transportasi masa depan. Pada akhir pekan kemarin, taksi terbang pertama yang ada di tanah air resmi mengudara melakukan ujicoba.

Taksi terbang yang baru saja melakukan ujicoba pertamanya di Bali adalah EHang 216. Seperti telah diberitakan sebelumnya, taksi terbang ini dibawa ke Indonesia oleh Rudy Salim, sosok di belakang Prestige Motocars.

"Hasilnya berhasil dengan sempurna, semuanya berjalan dengan lancar," ujar Executive Chairman Prestige Aviation, Rudy Salim kepada detikcom, Sabtu (27/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taksi terbang EHang 216Taksi terbang EHang 216 Foto: Dok. Prestige Image Motorcars

Dalam dua pekan terakhir, taksi terbang EHang 216 melakukan dua tes terbang. Yang pertama pada 25 November yang digelar secara tertutup. Sementara tes kedua dilangsungkan pada 26 November, yaitu flight demo yang dibuka secara umum.

EHang mengelilingi langit Bali sesuai rute perizinan dari Direktorat Navigasi Penerbangan untuk mendemonstrasikan kontrol dan koordinasinya secara akurat dari pusat komando. Ujicoba terbang ini dilakukan di wilayah Black Stone Beach Bali.

ADVERTISEMENT

"Tahap pertama demo ini tanpa penumpang atau cargo di mana kita sebelumnya harus dulu melatih crew kita selama 2 minggu dengan trainer langsung dari pabrikan Ehang, tim yang dilatih adalah pilot dan senior engineer yang sudah pengalaman di dunia aviasi," jelas dia.

"Tujuan pelatihan agar tim familiar dengan operasional, perawatan pesawat. Juga membangun confident level untuk tahapan selanjutnya," sambung Rudy.

[Lanjut Halaman Berikutnya: Bakal Uji Terbang Juga di Jakarta]

Setelah Bali, taksi terbang EHang 216 rencananya juga akan dijajal melayang di langit Jakarta. Pihak Prestige Aviation kini masih menunggu izin terbang dan ujicoba di wilayah ibukota.

"Kami akan terus melakukan test di Jakarta, memberikan edukasi mengenai Autonomous Aerial Vehicle (AAV), sembali menunggu proses perizinan," cetus Rudy.

Kehadiran taksi terbang bisa menjadi opsi untuk menghindari jalanan macet terutama jika ingin berpergian pada jarak yang tak terlalu jauh.

Autonomous Aerial Vehicle (AAV) EHang 216.Autonomous Aerial Vehicle (AAV) EHang 216. Foto: ehang.com

Rudy meyakinkan salah satu keunggulan Ehang 216 ini ialah bisa memangkas waktu tempuh lebih cepat ketimbang menggunakan kendaraan konvensional. Di sisi lain Ehang 216 juga menggunakan energi listrik, yang tentunya ramah lingkungan.

"Kami juga mengestimasi layanan 'Taxi Terbang' EHang 216 bisa memotong waktu perjalanan sejauh 30-50 km dengan kendaraan selama satu jam menjadi hanya 20 menit lewat udara," kata Rudy.

Satu hal yang menjadi pertanyaan banyak pihak ialah masalah keselamatan. Rudy mengatakan teknologi otonom bisa meminimalisir kemungkinan kegagalan atau kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan manusia.


Hide Ads