Ajak Perang! Eks Bos Nissan Carlos Ghosn Sebut Mantan Perusahaannya Kini Membosankan

Ajak Perang! Eks Bos Nissan Carlos Ghosn Sebut Mantan Perusahaannya Kini Membosankan

Ilham Satria Fikriansyah - detikOto
Jumat, 24 Sep 2021 11:34 WIB
Fokus Bos Nissan Ditangkap
Ilustrasi Carlos Ghosn Foto: Andhika Akbarayansyah
Jakarta -

Mantan bos Nissan, Carlos Ghosn mengeluarkan pernyataan mengejutkan terhadap perusahaan yang pernah dipimpinnya dulu. Dirinya mengatakan jika Nissan saat ini telah berubah menjadi perusahaan yang membosankan dan medioker.

Dikutip dari Carscoops, Ghosn mengatakan banyak orang di dalam Nissan yang tidak menyukai gagasannya untuk mendorong kolaborasi lebih besar dalam aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi. Dia juga menyebut jika Nissan saat ini seperti kesulitan menemukan tempat yang cocok di industri otomotif.

"Nissan kembali ke apa yang terjadi pada 1999, sayangnya, setelah 19 tahun apa saya kerjakan, kini seperti perusahaan membosankan dan medioker yang akan kesulitan menemukan tempatnya di industri otomotif," kata Ghosn.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tadinya sedang membangun sistem di mana perusahaan ini akan menjadi bagian sesuatu yang sepenuhnya baru dengan banyak inovasi teknologi," sambungnya.

Carlos Ghosn sendiri sebelumnya pernah menjabat sebagai CEO Nissan. Namun, Ghosn sempat ditahan pada November 2018 lalu atas tuduhan laporan gaji yang tidak sesuai, dan menyalahgunakan uang perusahaan.

ADVERTISEMENT

Lalu pada Desember 2019, Ghosn melakukan hal nekat yakni kabur dari Jepang dengan bersembunyi di dalam kotak alat musik. Dirinya menghabiskan waktu selama 30 menit di dalam kotak agar bisa masuk ke pesawat jet pribadi dan terbang ke Lebanon.

Ghosn saat ini telah memiliki buku berjudul 'Broken Alliances' yang ia tulis sendiri. Buku tersebut menceritakan berbagai kejadian dalam hidupnya dan juga rencana lebih lanjut mengenai aliansi Renault-Mitsubishi-Nissan.

"Pemerintah Jepang dan beberapa eksekutif Jepang berpikir bahwa keseimbangan yang ada antara Prancis dan Jepang di dalam aliansi ini tidak akan bisa dihormati. Pemerintah Prancis bersikap seperti akan memiliki kepemilikan lebih besar di aliansi ini," jelasnya.

Ghosn mengatakan rencananya kabur dari Jepang karena pengadilan di negara tersebut tidak adil. Dirinya yakin jika tidak memiliki peluang sama sekali untuk memberikan pembelaan dan sudah dipastikan bersalah. Ketika Ghosn berhasil kabur ia meninggalkan Presiden Eksekutif Nissan, Greg Kelly, yang saat ini tengah diadili karena dituduh membantu Ghosn menggelapkan pendapatannya.

Saat ini Carlos Ghosn berada di Beirut, Lebanon. Dirinya bisa bebas tinggal di sana, sebab Lebanon merupakan negara yang tidak memiliki traktat ekstradisi dengan Jepang.




(lth/din)

Hide Ads