Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono tengah menjadi sorotan karena masuk dalam daftar 51 nama pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk pengalihan status jadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Bicara soal isi garasi, pria yang sudah bekerja selama 16 tahun di lembaga antirasuah itu ternyata setia dengan motor skutik, Honda Vario.
Mengutip data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di situs resmi KPK, Giri Suprapdiono memiliki total kekayaan sekitar Rp 10,2 miliar, atau lebih tepatnya Rp 10.278.529.568. Selain itu, Giri juga tercatat memiliki hutang sebesar Rp 1.987.615.006. Data tersebut ia laporkan 8 Februari 2021/Periodik - 2020.
Dari total kekayaan yang dimiliki, Giri Suprapdiono tercatat mempunyai beberapa kendaraan dengan nilai total Rp. 152.500.000. Jumlah kendaraan Giri memang tidak terlalu banyak, tapi yang menarik ia memiliki sampai dua unit skutik Honda Vario lansiran 2003 dan 2015. Honda Vario sendiri merupakan salah satu model skutik terlaris Astra Honda Motor (AHM), selain Honda BeAT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut daftar kendaraan Giri Suprapdiono:
1. Motor, Honda Vario Sepeda Motor Tahun 2003, Hasil Sendiri Rp 4.000.000
2. Lainnya, Bianchi Kuma Sepeda Gunung Tahun 2009, Hasil Sendiri Rp 6.000.000
3. Lainnya, Polygon Sepeda Tahun 2009, Hasil Sendiri Rp 1.500.000
4. Mobil, Honda Accord Tahun 2011, Hasil Sendiri Rp 129.000.000
5. Motor, Honda Vario 150 Tahun 2015, Hasil Sendiri Rp 12.000.000.
Berkecimpung di KPK sejak 2005, Giri Suprapdiono sudah pernah memegang sejumlah jabatan yakni:
1. Koordinator Kerja Sama Internasional pada Direktorat Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi.
2. Direktur Gratifikasi KPK
3. Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat
4. Direkrur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi dan menangani puluhan kasus korupsi antar negara.
Dikutip dari detikNews, Giri juga mengajar wawasan kebangsaan di Lemhanas, Sesko-AS, Kemhan, Sespim Polri, para pejabat eselon 1 dan para kepala daerah hingga menteri. Materi yang diajarkan antara lain soal integritas.
Tak hanya itu, Giri Suprapdiono juga pernah menjadi Pengusul dan Fasilitator Jakarta Principle of Anticorruption Agency (Standar Lembaga Antikorupsi Dunia) dan Ketua Tim Perbaikan Sistem Politik.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah