5 Fakta Bus Tronton di Indonesia

Luthfi Anshori - detikOto
Jumat, 28 Mei 2021 08:26 WIB
Bus tronton PO SAN buatan karoseri Laksana. Foto: Laksana
Jakarta -

Seiring berkembangnya infrastruktur jalan tol di Indonesia, industri transportasi darat pun ikut bertumbuh. Salah satu buktinya adalah digunakannya bus tronton sebagai armada oleh banyak perusahaan otobus (PO) di Indonesia.

Bagi yang belum tahu, bus tronton merujuk pada istilah kendaraan tiga axle (sumbu). Bus ini lebih panjang 1,5 meter dibanding bus-bus regular. Selain itu, bus tronton juga bisa mengadopsi berbagai jenis bodi bus, dari bodi high decker hingga double decker.

Berikut detikOto rangkum 5 fakta bus tronton yang ada di Indonesia, dari mulai alasan mengapa bus ini diminati, harga bus tronton, hingga salah kaprah soal penyebutan bus tronton.

Bus tronton PO Gunung Harta yang menggunakan bodi Adiputro Foto: Instagram @gunungharta.solutions

1. Kelebihan Bus Tronton sehingga Diminati Banyak PO

Dengan sumbu atau gandar yang lebih banyak dari bus regular, bus tronton memiliki dimensi lebih panjang dan bisa dibuat lebih tinggi, sehingga bisa untuk menampung penumpang dan barang dalam jumlah lebih banyak.

"(Dari segi dimensi) lebih panjang dan kalau untuk dipasang bodi dia bodinya relatif lebih tinggi, jadi kapasitas bagasinya lebih ekstra. Kalau bus standar kan panjangnya sekitar 12 meter, kalau ini (bus tronton) di 13,5 meter," kata Bus and Coach Consultant Laksana, Lang Widya Praba Wasista.

Sasis tronton juga punya keunggulan lain, yakni fleksibilitas dalam mengadopsi berbagai platform bodi, mulai dari bodi high decker seperti XHD (Xtra High Decker) atau UHD (Ultra High Decker), hingga bus double decker alias bus tingkat.

Keunggulan lain, bus tronton memiliki performa andal untuk melibas rute tol panjang seperti tol Trans Jawa. Sebagai perbandingan, bus regular memiliki kapasitas mesin antara 6.800cc-7.000cc, sedangkan bus tronton punya kapasitas mesin antara 11.000cc sampai 13.000cc.

Bus tronton PO SAN buatan karoseri Laksana Foto: Laksana

2. Fungsi Ban Belakang Bus Tronton

Bus tronton memiliki tiga sumbu roda dan ban berjumlah 8, dengan konfigurasi 1.1, 2.2, 1.1. Menurut Bus and Coach Consultant Laksana, Lang Widya Praba Wasista, ban bus tronton paling belakang berfungsi untuk menopang sasis dan untuk membantu proses manuver.

"Jadi dia berfungsi sebagai penopang mesin. Karena dia sasisnya lebih panjang dan (ban) paling belakang ini dia bisa bergerak untuk menjadi kemudi. Jadi kalau roda depan belok kiri, maka roda belakang akan mengikuti radiusnya bergerak ke kanan, jadi dia bisa meminimalisir radius putar. Sehingga, meski unitnya (bus tronton) lebih panjang 1,5 meter dari yang regular, dia sudut tikungnya lebih kecil, karena diimbangi dengan roda yang di belakang itu tadi," kata Lang Widya.

Sebagai contoh, sasis bus tronton Mercedes-Benz OC 500 RF 2542 yang memiliki panjang 13,5 meter (versi karoseri), memiliki radius putar 11,9 meter atau hanya selisih sekitar 1,6 meter jika dibandingkan dengan total panjangnya.

Sementara bus regular seperti Mercedes-Benz OH 1626, yang punya panjang 12 meter (versi karoseri), punya radius putar hingga 9,44 meter, atau ada selisih mencapai 2,56 meter jika dibandingkan dengan panjang keseluruhan.

Bus tronton PO SAN buatan karoseri Laksana Foto: Laksana

3. Merek-merek Bus Tronton yang Ada di Indonesia

Bus tronton digunakan sebagai armada bus kota seperti bus Transjakarta dan digunakan pula sebagai armada bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi). Ada empat merek bus tronton yang dijual di Indonesia, yakni Mercedes-Benz OC 500 RF 2542, Scania K410iB, Volvo B11R, dan MAN R37.

Di Indonesia sendiri ada beberapa karoseri yang bisa membuat bodi bus untuk sasis tronton, salah satunya adalah Laksana. Laksana sudah memproduksi berbagai bus dengan sasis tronton.

"Banyak ya. Paling terakhir kemarin kayak Sudiro Tungga Jaya, terus ada SAN, Putra Pelangi Perkasa dari Banda Aceh itu. Terus ada 10 unit (bus tingkat) yang ekspor ke Bangladesh," ujar Bus and Coach Consultant Laksana, Lang Widya Praba Wasista.

Tak hanya membuat bodi bus tronton untuk bus AKAP, Laksana juga dikenal sebagai pembuat bodi bus milik PT Transjakarta. "Transjakarta, boleh dibilang 90 persen itu produksinya Laksana. Terutama yang Scania sama Volvo itu 100 persen buatan Laksana semua. Ada yang pakai sasis tronton ada yang pakai articulated, yang bus gandeng itu. Nama bodinya sendiri Cityline 2," terang Lang Widya.

Halaman selanjutnya membahas harga bus tronton




(lua/din)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork