Karoseri atau industri pembuat bodi bus di Indonesia cukup berkembang dan maju. Buktinya, banyak jenis bodi yang dihasilkan karoseri kenamaan di Tanah Air, seperti Adiputro, Laksana, Tentrem, Morodadi Prima, dan masih banyak lainnya.
Bus-bus yang menghiasi industri transportasi bus di Indonesia diisi oleh berbagai jenis, mulai dari HD, SHD, HDD, DD, hingga UHD. Lalu apa perbedaan dari jenis bodi-bodi bus tersebut? Berikut penjelasannya, seperti dikutip dari berbagai sumber.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
HD (High Decker)
Bus HD merupakan varian pertama dari jenis bus dengan dek tinggi. Bus ini memiliki tinggi sekitar 3,4 meter hingga 3,5 meter. Bus tipe HD biasanya masih mengadopsi kaca tunggal (single glass), sehingga pandangan penumpang dalam kabin masih nyaman tanpa terhalang sekat.
Oh iya, jika diperhatikan dari luar, bus HD ini seperti tak ada beda dengan bus non-HD. Tapi jika dilihat bagian interiornya, ciri bus dek tinggi bakal terlihat, yakni posisi driver lebih rendah dari posisi kursi penumpang.
![]() |
SHD (Super High Decker)
Sesuai namanya, bus SHD memiliki bodi yang lebih tinggi dari dari bus HD. Bus SHD memiliki tinggi antara 3,8 meter hingga 3,9 meter. Selain perbedaan tinggi, bus SHD juga memiliki ciri khas lain, yakni berupa topi atau penyekat kaca depan, yang memberikan kesan gagah.
Bus-bus SHD juga memiliki kapasitas bagasi yang besar, sehingga mampu menampung barang atau benda berukuran besar, seperti sepeda motor bebek atau matik. Sebagai contoh bus-bus SHD, antara lain Laksana Legacy SR2 XHD Prime, Adiputro Jetbus 3+ SHD, Tentrem Avante H9, serta New Armada Evolander SHD.
![]() |
HDD (High Decker Double Glass)
Bus HDD sejatinya merupakan pengembangan dari bus HD. Bus HDD memiliki dimensi tinggi di tengah-tengah bus HD dan SHD, dengan tinggi 3,7 meter.
Perbedaan bus HDD dengan HD tak lain tak bukan terletak pada kaca depan, di mana bus HDD sudah mengadopsi kaca depan ganda (double glass), yang membuat tampilan bus jadi kekinian. Bus ini hanya menggunakan single wiper di kaca atasnya, mengingat bidang yang tidak terlalu luas.
Lanjut ke bus DD (Double Decker) atau bus tingkat...
![]() |
DD (Double Decker)
Ini merupakan penyebutan nama untuk kategori bus tingkat. Sesuai regulasi di Indonesia, dus DD umumnya memiliki ketinggian sekitar 4,15 meter. Bus tingkat saat ini tengah menjadi tren di Indonesia, karena menawarkan pelayanan kelas premium, dengan waktu tempuh yang cepat.
Bus dengan kabin ganda ini biasanya juga menawarkan kelas sleeper (kursi rebahan) yang terletak di dek bawah di belakang kabin pengemudi, sehingga konsumen di segmen ini mendapatkan cukup banyak opsi.
Di Indonesia sendiri, cukup banyak karoseri yang memiliki produk bus tingkat, antara lain Adiputro dengan Jetbus 3+ SDD, Laksana Legacy SR2 Double Decker, Nusantara Gemilang dengan bodi Conqueror, Tentrem Avante D2, dan Morodadi Prima dengan bodi Grand Tourismo DD.
![]() |
UHD (Ultra High Decker)
UHD bisa dikatakan spesies baru di industri transportasi bus Indonesia. Bus ini menggabungkan fungsi bus SHD dengan bus DD. Jadi di dek bawah khusus kabin driver dan kru, serta kompartemen bagasi, sedangkan dek atas khusus untuk kabin penumpang.
Bus UHD memiliki ketinggian sekitar 4 meter atau berada di antara bus DD dan SHD. Di Tanah Air, kehadiran bus UHD dipelopori oleh Adiputro Jetbus 3+ UHD. Bus ini biasanya digunakan untuk armada Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) karena memiliki kapabilitas tinggi untuk mengangkut penumpang dan barang.
Selain Adiputro, kabarnya karoseri Tentrem juga akan merilis varian bus UHD, dengan nama Tentrem Avante D1. Bus ini akan memiliki panjang 13,5 meter, tinggi 4,08 meter, dan lebar 2,5 meter. Dalam sebuah unggahan di media sosial Instagram, tampak bus UHD Tentrem sedang diproduksi dengan livery dan warna PO Harapan Jaya.
Komentar Terbanyak
Begini Pengakuan Polisi Sopir Rantis yang Lindas Affan Kurniawan
Pajak Mobil Indonesia Dicap Paling Tinggi Sedunia
Bayangin Aja! Pajak Toyota Avanza Rp 150 Ribu, Nggak Ada Gesek 5 Tahun Sekali