Kemenhub Prediksi Ada Lonjakan Arus Balik Didominasi Mobil-Motor

Kemenhub Prediksi Ada Lonjakan Arus Balik Didominasi Mobil-Motor

Tim detikcom - detikOto
Rabu, 12 Mei 2021 10:10 WIB
Hingar Bingar Mudik di Jalur Pantura Sebelum dan Saat Pandemi
Ilustrasi jalur mudik. Foto: dok.Detikcom
Jakarta -

Di saat pemerintah memberlakukan larangan mudik tahun ini, masih banyak masyarakat yang memaksakan diri pulang kampung. Bahkan, tak sedikit yang mudik sebelum periode larangan. Karenanya, Kementerian Perhubungan memprediksi akan terjadi lonjakan arus balik setelah lebaran.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengatakan pihaknya telah melakukan survei untuk memprediksi pola arus balik.

"Dari hasil kajian kami, kita melihat akan terjadi lonjakan arus balik itu sekitar H+3 dan H+7 Lebaran," kata Adita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pola arus balik terjadi hampir di semua moda transportasi. Namun, kendaraan pribadi dan sepeda motor diprediksi akan mendominasi.

"Sepertinya yang paling tinggi itu akan terjadi untuk kendaraan-kendaraan darat, termasuk motor dan kendaraan pribadi," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Untuk mengantisipasi hal itu, Adita mengatakan pihaknya akan menyiapkan test COVID-19 secara acak. Menurutnya, pemudik sangat dimungkinkan terkena tes COVID-19 secara acak.

"Kami sedang mengusulkan khusus untuk sepeda motor dan kendaraan pribadi ini untuk dilakukan random testing yang lebih banyak secara volume maupun secara titik-titik diselenggarakannya random testing itu. Khususnya di beberapa titik kota yang kita sudah amati akan menjadi tempat arus balik lewat dan itu volumenya banyak. Ada beberapa kota yang sudah ktia identifikasi termasuk di Madiun, di Ngawi. Akan dilaksanakan secara gratis," kata Adita.

Jika ada pemudik yang reaktif, akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan tes PCR.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, diprediksi masih banyak pemudik yang kembali ke kota asal setelah Lebaran.

"Dari catatan kami ada 22% yang akan balik pada hari Minggu, H+2. Itu kalau dikuantifikasi kira-kira 3,6 juta. Suatu jumlah yang banyak," sebutnya.




(rgr/lth)

Hide Ads