Penjualan Mobil Meroket karena Diskon PPnBM, Bakal Drop Lagi Gegara Larangan Mudik?

Penjualan Mobil Meroket karena Diskon PPnBM, Bakal Drop Lagi Gegara Larangan Mudik?

Luthfi Anshori - detikOto
Selasa, 27 Apr 2021 19:13 WIB
Toyota selama ini memang sudah mengekspor beberapa unit andalan seperti Innova dan Fortuner ke berbagai negara. Negara tujuan ekspor kian bertambah.
Penjualan mobil di bulan Maret 2021 meningkat pesat berkat diskon PPnBM. Foto: TMMIN
Jakarta -

Penjualan mobil di Indonesia di bulan Maret 2021 mengalami peningkatan yang signifikan berkat kebijakan diskon PPnBM. Di sisi lain, pemerintah kembali menerapkan larangan mudik di tahun ini untuk mencegah penularan virus Corona. Dengan mobilitas masyarakat yang dibatasi selama libur lebaran, apakah hal itu akan membuat penjualan mobil turun lagi?

Pemerintah mulai memberlakukan kebijakan diskon PPnBM 100% pada Maret 2021. Kebijakan ini membuat penjualan mobil meningkat lebih dari 70%.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer, tercatat 84.910 unit. Angka itu naik 72,6% dibanding Februari 2021. Lalu dibanding Maret 2020, penjualan mobil secara wholesales Maret 2021 naik 10,5%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara data penjualan retail (dari dealer ke konsumen) pada Maret 2021 tercatat sebanyak 77.511 unit. Angka retail sales mobil baru pada Maret 2021 naik 65,1% dibanding Februari 2021. Jika dibandingkan Maret 2020, penjualan mobil Maret 2021 itu pun naik 28,2%.

Produksi mobil pun semakin ngegas. Produksi mobil pada Maret 2021 tercatat sebanyak 101.904 unit untuk pasar domestik dan ekspor. Angka produksi mobil itu naik 31,7% dibanding Februari yang hanya mencapai 77.386 unit.

ADVERTISEMENT

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, mengatakan jika larangan mudik yang diberlakukan mulai 6-17 Mei 2021, tidak akan mengganggu bisnis penjualan mobil baru di Tanah Air.

"Enggak (ya), memangnya mobil (baru) hanya dipakai untuk mudik. Orang kan diajak untuk semakin rasional. Mudah-mudahan (larangan mudik) nggak (ada pengaruhnya ke penjualan mobil baru)," jelas Kukuh.

Kukuh juga menjelaskan jika iklim bisnis otomotif di Tanah Air saat ini sedang mengalami sentimen positif karena relaksasi PPnBM yang diberlakukan hingga akhir 2021. Jadi penjualan mobil diharapkan tetap positif.

"Mudah-mudahan bulan April ini bisa kita pertahankan, bisa sustain ya. Karena kita harapkan sentimen positifnya kan sudah ada. Kita betul-betul fokus ke sana. Kita juga terima kasih kepada pemerintah dengan kebijakannya, kayaknya tepat ya dan disambut positif masyarakat," terang Kukuh.

"Penjualan bulan April kita harapkan menyamai bulan Maret. Mudah-mudahan bisa lebih, karena kan kebijakannya juga diperluas kan," ssambungnya lagi.

Sebagai informasi, mulai bulan Maret 2021, mobil-mobil baru dengan kapasitas mesin kurang dari 1.500 cc, berpenggerak dua roda atau 4x2, juga sedan dengan kapasitas mesin di bawah 1.500 cc, akan mendapatkan PPnBM 0% selama 3 bulan (Maret-Mei 2021).

Pemberian insentif ini dilakukan secara bertahap selama 9 bulan, di mana masing-masing tahapan akan berlangsung selama 3 bulan. Tahap pertama akan diberikan insentif PPnBM sebesar 100% dari tarif atau PPnBM 0 persen.

Kemudian diikuti insentif PPnBM sebesar 50% dari tarif yang akan diberikan pada tahap kedua. Dan pada tahap ketiga pemerintah berikan insentif PPnBM 25% dari tarif.

Dalam perkembangannya, pemerintah juga telah memperluas cakupan diskon PPnBM untuk kendaraan berkapasitas mesin 1.501 cc-2.500 cc. Ada dua skema dalam program ini. Pertama, kendaraan 4x2 dapat diskon PPnBM 50% untuk tahap I antara April-Agustus 2021 dan diskon 25% pada bulan September-Desember 2021. Kedua, kendaraan 4x4 dapat diskon 25% antara April-Agustus 2021 dan diskon 12,5% pada September-Desember 2021.




(lua/din)

Hide Ads