Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sudah memprediksi produsen mobil kewalahan memenuhi suplai akibat demand yang meningkat, seiring kebijakan relaksasi PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah). Hal itu dikatakan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
"Waktu saya di Tokyo beberapa waktu lalu, itu saya sudah mengingatkan kepada seluruh produsen bahwa mereka harus siap. Karena ini sesuai prediksi kita, kalau produsennya nggak siap, dia nggak bisa memenuhi demand, sehingga akhirnya (konsumen) harus inden," kata Agus Gumiwang, di arena IIMS 2021, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, belum lama ini.
Menurut Agus Gumiwang, produsen otomotif tidak mengantisipasi potensi terjadinya lonjakan permintaan setelah diberlakukannya diskon PPnBM. Produksi mobil masih dilakukan dengan kapasitas normal sesuai kondisi pandemi COVID-19, akibatnya ketika terjadi permintaan yang tinggi, produsen mobil kewalahan memenuhinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kami khawatirkan nanti ada dinamika. Memang produsen sendiri khususnya di industri otomotif tidak melakukan inventory (inventaris) lebih lama atau lebih panjang, karena apa yang mereka pesan sebagai bahan baku itu yang langsung dikerjakan, langsung diproduksi. Ini sejak awal memang sudah kami prediksi bahwa ini akan kewalahan, akan ada gap (selisih) antara demand dan suplai dari produsen sendiri," sambung Agus Gumiwang.
Sebagai informasi, Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil pada Maret 2021 meningkat mencapai 70% lebih. Itu merupakan efek dari diskon PPnBM yang diberlakukan.
Secara wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer mobil baru, tercatat sebanyak 84.910 unit. Wholesales mobil baru pada Maret 2021 itu naik 72,6% dibanding Februari 2021. Dibanding Maret 2020, penjualan mobil secara wholesales Maret 2021 naik 10,5%.
Sementara data penjualan retail (dari dealer ke konsumen) pada Maret 2021 tercatat sebanyak 77.511 unit. Angka retail sales mobil baru pada Maret 2021 naik 65,1% dibanding Februari 2021. Jika dibandingkan Maret 2020, penjualan mobil Maret 2021 itu pun naik 28,2%.
Produksi mobil pun semakin ngegas. Produksi mobil pada Maret 2021 tercatat sebanyak 101.904 unit untuk pasar domestik dan ekspor. Angka produksi mobil itu naik 31,7% dibanding Februari yang hanya mencapai 77.386 unit.
Untuk memenuhi permintaan yang tinggi, beberapa pabrikan akan meningkatkan kapasitas produksinya. Misal Daihatsu, akan berupaya memaksimalkan supply dengan Special Action, yaitu 3P (People, Production Facility, Part Control). Harapannya, Daihatsu bisa mempercepat produksi sebuah mobil (tact time) dari 3,1 menit per mobil (setelah terjadinya COVID-19) menjadi 1,9 menit per mobil. Lalu dari kapasitas produksi 330 ribu unit per tahun (2020) menjadi 460 ribu unit di tahun ini.
Langkah yang sama akan dilakukan oleh Mitsubishi yang kewalahan memenuhi permintaan pasar terhadap model Xpander series. Sebagai informasi, di salah satu dealer Mitsubishi di Jakarta, kuota pemesanan Xpander sudah ludes terjual hingga bulan Mei 2021.
"Kami mengapresiasi pesanan konsumen terhadap produk-produk Mitsubishi. Kami juga berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan," kata Amiruddin, General Manager of Sales and Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), saat konferensi pers secara virtual, Kamis (15/4/2021).
"Pada prinsipnya kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan volume produksi kami untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kami juga sudah minta kepada dealer kami untuk berkomunikasi intens dengan pelanggan yang ada mengenai kepastian waktu delivery. Mudah-mudahan dengan peningkatan kapasitas produksi dengan usaha keras kami, kami semaksimal mungkin berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan," ucap Amir.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah