Fortuner-Innova Kecipratan Diskon PPnBM, Kembaran Suzuki Satria Seharga Rp 499 Juta

Terpopuler Kemarin

Fortuner-Innova Kecipratan Diskon PPnBM, Kembaran Suzuki Satria Seharga Rp 499 Juta

Tim Detikcom - detikOto
Jumat, 26 Mar 2021 08:19 WIB
Toyota New Kijang Innova dan New Fortuner
Toyota Innova Foto: Dok. TAM
Jakarta -

Informasi diskon PPnBM hingga mesin 2.500cc menarik untuk disimak, soalnya bukan hanya Toyota Avanza Cs, Toyota Fortuner dan Innova juga bisa turun harga bisa sampai Rp 150 juta dan artikel tersebut mampu menyihir pembaca otomotif.

Lain lagi dengan kabar Suzuki Satria 2-Tak yang memiliki harga fantastis hingga Rp 500 juta, juga menjadi artikel heboh dan menjadi pusat perhatian. Tak kalah menarik melintas dijalan tol tanpa petugas dan e-Toll membuka mata pemcata detikOto menyambut era digital di Indonesia juga sayang dilewati.

Nah kali ini detikOto coba merangkum artikel mana saja yang menarik untuk disimak. Cekidot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Berkat PPnBM Fortuner-Innova Juga Didiskon Harga Bisa Turun Rp 150 Juta

Akhirnya Pemerintah memastikan perluasan pemberian diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mobil baru 1.500 - 2.500 cc berlaku April 2021. Berapa kisaran penurunan harga Toyota Fortuner dan Toyota Innova?

ADVERTISEMENT

Kebijakan relaksasi PPnBM Innova dan Fortuner, yang diperuntukkan bagi mobil 1.500 sampai 2500 cc tersebut, telah diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang dihadiri Menteri Perindustrian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

"Potongan pajak akan diberikan kepada KBM-R4 (kendaraan bermotor roda empat) dengan kapasitas tersebut (1.501-2.500 cc) dan segmen 4x2 serta 4x4," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/3/2021).

Ada dua skema diskon PPnBM yang diberikan kepada kendaraan 4x2 dan 4x4. Skema pertama untuk kendaraan 4x2, adalah diskon PPnBM sebesar 50%, yang tadinya dikenakan tarif PPnBM 20% didiskon menjadi 10% untuk tahap I (April-Agustus 2021) dan diskon sebesar 25%, yang tadinya 20% menjadi 15% untuk Tahap II (September-Desember 2021).

Sedangkan skema berikutnya untuk kendaraan 4x4 adalah diskon sebesar 25%, yang tadinya dikenakan PPnBM 40% menjadi 30% untuk Tahap I (April-Agustus 2021) dan diskon sebesar 12,5%, yang tadinya 40% menjadi 35% untuk Tahap II (September-Desember 2021). Untuk mendapatkan diskon PPnBM ini, mobil 4x2 dan 4x4 bermesin 1.501-2.500 cc harus memenuhi syarat local purchase minimal 60%.

Toyota New Kijang Innova dan New FortunerToyota New Kijang Innova dan New Fortuner Foto: Dok. TAM

Kemenperin menyampaikan bahwa penerapan program yang sama bagi mobil 1.501 cc sampai 2.500 cc dengan local purchase di atas 60% diharapkan dapat mempercepat pemulihan sektor otomotif.

"Dari evaluasi, dapat dilihat bahwa program relaksasi PPnBM efektif untuk meningkatkan purchasing power dari masyarakat. Hal ini juga berdampak positif karena dapat men-jump start perekonomian. Pulihnya produksi dan penjualan industri otomotif akan memiliki multiplier effect bagi sektor industri lainnya," jelas Menperin Agus Gumiwang.

Dalam keterangan resmi tersebut, Fortuner dan Innova dipastikan mendapat relaksasi kebijakan tersebut.

Dalam aturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Fortuner dan Innova masuk dalam kendaraan berpenggerak 4x2 dengan kapasitas mesin di bawah 2.500 cc dikenakan tarif PPnBM sebesar 20 persen. Sedangkan Fortuner 4x4 dikenakan tarif PPnBM 40 persen.

Dalam skema relaksasi PPnBM untuk mobil 1.500 cc - 2.500 cc besarnya tidak 100% (berbeda dengan relaksasi tahap pertama pada 21 mobil 1500cc dan lebih kecil). Tahap I (April-Agustus 2021) PPnBM Fortuner dan Innova berpenggerak 4x2 kena diskon 50 % sehingga turun menjadi 10 persen. Sedangkan 4x4 mendapat diskon sebesar 25%, yang tadinya dikenakan PPnBM 40% menjadi 30% untuk Tahap I.

Berikut ini perkiraan hitungan jika pajak PPnBM dipotong 50 persen dan 25 persen (4x4) untuk tahap I, maka hasilnya Fortuner-Innova bisa turun harga dari puluhan hingga ratusan juta rupiah. Sebagai catatan, harga ini merupakan perkiraan. Harga resmi bakal diumumkan agen pemegang merek (APM).

Ambil contoh, Fortuner 4x2 2.4 G M/T Diesel saat ini dijual Rp 512.000.000 (OTR Jakarta), nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) 4x2 2.4 G M/T Diesel diambil dari Permendagri no 1 tahun 2021 yakni sebesar Rp 382.000.000 serta koefisien bobot 1,050, maka berikut perhitungannya:

=(NJKB x koefisien bobot) x nilai PPnBM 10 %

=(Rp 382.000.000 x 1,050) x 10 %

Diskon = Rp 40.110.000

Umumnya harga OTR sudah termasuk dengan PPnBM. Jika sudah dikurangi PPnBM yang didiskon 50 persen, berapa kisaran penurunan harganya?

Harga OTR dikurangi kisaran PPnBM

= Rp 512.000.000 - Rp 40.110.000
= Rp 471.890.000

Melalui penghitungan yang sama, diskon akan lebih besar untuk tipe Fortuner 4x4 yang diturunkan PPnBM-nya menjadi 30 % untuk tahap I. Fortuner 4x4 2.4 G A/T DSL saat ini dijual Rp 637.700.000 akan mendapat diskon Rp 150.255.000. Itu artinya mobil ini harganya akan turun menjadi Rp 487.445.000.

Lalu contoh lain, Innova M/T Bensin yang saat ini dijual Rp 342.400.000. Nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) Innova 2.0 M/T Diesel diambil dari Permendagri no 1 tahun 2021 diketahui sebesar Rp 382.000.000 serta koefisien bobot 1,050, maka berikut perhitungannya:

=(NJKB x koefisien bobot) x nilai PPnBM 10 %

=(Rp 256.000.000 x 1,050) x 10 %

Diskon =Rp 26.880.000

Berapa besaran penurunan harga Innova M/T jika dikenakan diskon PPnBM?

Rp 342.400.000 - Rp 26.880.000 = 315.520.000

2. Kembaran Suzuki Satria 2-Tak Seharga Hampir Rp 500 Juta

Kembaran Suzuki Satria, Suzuki RG-SportsKembaran Suzuki Satria, Suzuki RG-Sports Foto: Motosaigon

Harga motor 2-tak saat ini memang di luar logika. Jika di Indonesia, motor seperti Yamaha RX-King bisa terjual di angka Rp 150 juta, hal yang gila juga terjadi di luar negeri, di mana kembaran Suzuki Satria 2-tak, Suzuki RG-Sports ditawarkan dengan harga hampir Rp 500 juta. Siapa yang minat beli?

Masih ingatkah Anda dengan lelaki asal Vietnam yang pernah membeli Yamaha 125zr Go! edisi MotoGP, Valentino Rossi tahun 2003 dengan harga setara Rp 302 juta? Kini kolektor bernama Cuong Martin itu hendak menjual model Suzuki-RG Sports lansiran 2002 dengan tawaran harga yang fantastis, yakni mencapai VND 800 juta atau sekitar Rp 499 juta.

Dikutip dari MotoSaigon, motor berusia hampir 19 tahun tersebut tidak pernah diisi bensin sama sekali. Kilometernya pun hanya menunjukkan angka 45.

Karena tidak pernah dioperasikan sejak pertama kali dibeli, motor ini bisa dikatakan menyandang status NOS (New Old Stock). Artinya, kondisi fisik motor ini masih mulus seperti motor baru. Bahkan kaca spion dan joknya masih terbungkus plastik.

Kembaran Suzuki Satria, Suzuki RG-SportsKembaran Suzuki Satria, Suzuki RG-Sports Foto: Motosaigon

Dikutip dari Mekanika, Suzuki RG-Sports buatan Malaysia memasuki pasaran Vietnam pada tahun 1996 hingga 1998. Motor ini dilengkapi mesin 2-tak 110 cc, dengan sistem pendingin udara, yang dikawinkan pilihan transmisi lima percepatan manual ataupun semi otomatis.

Motor ini hadir dengan tangki berkapasitas 5,2 liter. Soal tenaga, motor kembaran Satria ini mampu menghasilkan tenaga puncak 14,5 dk pada 7,500 rpm.

Suzuki RG-Sports memiliki desain dan rangka identik dengan unit Satria 2-tak yang dijual di Indonesia. Bedanya Suzuki Satria mengusung kapasitas mesin lebih besar, yakni 120 cc.

3. Masuk Tol Tanpa Setop Pakai Stiker RFID

Stiker RFIDStiker RFID Foto: Dana Aditiasari-detikFinance

PT Jasa Marga mulai mensosialisasikan sistem pembayaran terbaru dengan menerapkan stiker Radio Frequency Identification (RFID), artinya para pengendara mobil yang melintas di jalan bebas hambatan tidak perlu lagi berhenti untuk menggunakan kartu e-toll atau memakai jasa petugas tol. Stiker ini belum dijual umum, tapi berapa kira-kira harganya nanti?

Teknologi stiker Radio Frequency Identification (RFID) ini memungkinkan mobil untuk terus melintas saat melewati gerbang tol. Sebagaimana telah diujicoba oleh tim detikOto bersama komunitas Velozity Chapter Jakarta, mobil bisa melaju sampai 30 km/jam saat melintasi gerbang tol dan pintu tol terbuka secara otomatis.

Radio Frequency Identification (RFID) menggunakan stiker yang terpasang di lampu utama sisi kanan. Meski tertutup kardus, kotoran tanah, atau debu, stiker ini masih bisa terbaca dan bisa melintas di jalan bebas hambatan tanpa harus berhenti tanpa harus menempelkan kartu saat melintas gerbang tol.

Hanya saja, stiker ini belum dijual untuk umum. Tidak dijelaskan juga berapa harga stiker RFID. Seperti yang disampaikan Ketua Velozity Chapter Jakarta, Fannyansyah.

"Harganya berapa pantasnya? Dengan banyak plus dan minusnya, jika dibandingkan dengan membeli alat Obu Mandiri, rasanya harga Rp 100 ribu saja itu sudah oke. Syukur-syukur bisa di bawah itu maksimal ya segitu, di atas itu orang pasti banyak yang tidak mau," kata Fanny.

Dalam pemberitaan detikOto sebelumnya komunitas Avanza Veloz Velotizy (Veloz Community) menguji coba Radio Frequency Identification (RFID). Dengan teknologi itu, komunitas pengguna Veloz itu menjajal bayar tol tanpa berhenti.

Salah satu lokasi uji coba RFID di Gerbang Tol Semanggi 1.Salah satu lokasi uji coba RFID di Gerbang Tol Semanggi 1. Foto: Achmad Dwi Afriyadi

Dalam siaran resmi yang diterima detikOto, berlokasi di kantor pusat PT Jasa Marga (Persero) Tbk. di Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, sejumlah rombongan secara parsial komunitas Velozity datang untuk pemasangan stiker RFID FLO di kendaraan guna untuk kemudahan dalam bertransaksi di pintu tol.

FLO merupakan sistem pembayaran tol prabayar berbasis Mobile Application dan Sticker yang menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID), serta menggunakan source of fund berbasis Voucher Elektronik (VE). Mobilitas yang tinggi menuntut pengguna kendaraan roda empat untuk mempercepat dan mempermudah dalam berkendara melewati gardu tol untuk aktivitas kantor dan harian. Teknologi ini sedikit banyak membantu kelancaran berlalu lintas karena bisa membayar tol tanpa berhenti.

"Pernah beberapa kali saya mengalami kesulitan saat tapping kartu e-toll di GTO atau sibuk cari struk tol, ternyata dengan FLO ini menjadi solusi untuk kendala yang saya atau mungkin banyak orang alami selama ini", kata Ketua chapter Velozity De Bogor'S, Vina Sasta.

Pengujian RFID untuk bayar tol tanpa setop ini dilakukan oleh Velozity Chapter De Bogor'S sebanyak 70 kendaraan, diikuti oleh 70 member dari Chapter De Bogor'S, JVC, VELBEC dan DVECTA. Dengan tidak mengabaikan Protokol Kesehatan, rombongan dibagi menjadi beberapa rangkaian kendaraan untuk teknis pemasangannya. Hal ini guna agar tidak menimbulkan kerumunan yang ada di kantor pusat PT Jasa Marga (Persero).


Hide Ads